Stadion Megah di Situbondo Berganti Nama: Penghormatan Baru untuk Identitas Lokal

Stadion Megah di Situbondo Berganti Nama: Penghormatan Baru untuk Identitas Lokal

Situbondo, Jawa Timur - Sebuah perubahan signifikan akan segera terjadi pada salah satu ikon olahraga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Stadion yang sebelumnya dikenal dengan nama Gelora Bung Karno (GBK), yang terletak di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, akan secara resmi berganti nama menjadi Gelora Situbondo (GS).

Keputusan ini diumumkan oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, sebagai langkah untuk menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan nama ini diharapkan dapat memperkuat identitas lokal dan memberikan semangat baru bagi masyarakat Situbondo.

Alasan Perubahan Nama

Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menjelaskan bahwa perubahan nama ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2021. Peraturan ini mengatur tentang penamaan ikon daerah, yang salah satunya menekankan untuk menghindari penggunaan nama tokoh yang masih hidup atau belum meninggal setidaknya lima tahun sebelumnya. Dengan demikian, penggantian nama menjadi Gelora Situbondo dianggap lebih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Alhamdulillah, dalam waktu dekat kita akan mengubah nama stadion ini agar lebih sesuai dengan kaidah aturan yang berlaku. Dari Gelora Bung Karno (GBK) menjadi Gelora Situbondo (GS)," ujar Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Jumat (11/4/2025).

Harapan Baru untuk Masyarakat

Lebih lanjut, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo berharap bahwa perubahan nama ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat Situbondo, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar stadion. Ia mengajak seluruh warga untuk memanfaatkan fasilitas Gelora Situbondo sebagai sarana olahraga dan rekreasi.

"Saya berharap masyarakat, khususnya yang dekat dengan Gelora Situbondo, dapat memanfaatkan stadion ini untuk berolahraga, bermain sepak bola, atau sekadar menikmati suasana sore yang indah," tambahnya.

Mengubah Citra dan Membangun Aktivitas Positif

Selain itu, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo juga memiliki visi untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap singkatan "GS". Dahulu, "GS" identik dengan Gunung Sampan, sebuah lokalisasi yang pernah ada di Situbondo. Dengan adanya Gelora Situbondo, ia berharap "GS" akan dikenal sebagai pusat kegiatan olahraga dan aktivitas positif.

"Dulu Situbondo terkenal dengan GS (Gunung Sampan) dengan aktivitas yang kurang baik. Sekarang, kita ingin GS dikenal sebagai Gelora Situbondo, tempat untuk berolahraga dan berkegiatan positif," tegasnya.

Investasi untuk Masa Depan

Pembangunan Gelora Situbondo sendiri menelan anggaran sebesar Rp 30,8 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menekankan pentingnya pemanfaatan fasilitas ini secara optimal oleh masyarakat.

"Sayang sekali jika bangunan senilai puluhan miliar ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Tentu saja, tidak mungkin juga kita bongkar," pungkasnya.

Perubahan nama Gelora Bung Karno menjadi Gelora Situbondo menjadi momentum penting bagi Kabupaten Situbondo. Lebih dari sekadar perubahan nama, ini adalah upaya untuk memperkuat identitas lokal, membangun citra positif, dan menyediakan fasilitas olahraga yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat.