Kontroversi Akun Instagram Bupati Pekalongan: Admin Diberi Teguran Usai Balas Komentar Warganet dengan Nada Kasar
Kontroversi Akun Instagram Bupati Pekalongan: Admin Diberi Teguran Usai Balas Komentar Warganet dengan Nada Kasar
Sebuah kontroversi mewarnai dunia maya menyusul balasan bernada kasar dari akun Instagram resmi Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq (@fadiaarafiq.official), terhadap komentar warganet. Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman, menjelaskan bahwa komentar tersebut ditulis oleh admin akun, bukan Bupati Fadia sendiri. Pernyataan ini disampaikan Sukirman usai menghadiri rapat di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Gubernur Jawa Tengah, Kamis (6/3/2025). Meskipun mengakui adanya kesalahan dari pihak admin, Sukirman menegaskan bahwa tindakan evaluasi telah dilakukan, namun tanpa memberikan sanksi berupa pembebasan tugas. "Adminnya kita evaluasi, tidak (dibebastugaskan), kita evaluasi saja," ujarnya singkat.
Peristiwa ini bermula dari pertanyaan seorang warganet dengan akun @raya_aulia_rakhman mengenai beberapa hal, termasuk peresmian Rumah Sakit Ki Ageng Sedayu dan ketidakhadiran Bupati Fadia dalam sebuah acara di Ketandan, Wiradesa. Komentar tersebut berbunyi: "Peresmian RS Ki Ageng Sedayu kapan, Bu? Kabarnya anggaran sekian enggak keluar? Terus, waktu kemarin acara di Ketandan Wiradesa, kenapa dipanggil enggak datang, Bu? Wedi (takut) diperiksa kah?"
Alih-alih menjawab dengan santun, akun resmi Bupati Pekalongan membalas dengan kalimat yang dinilai kasar dan provokatif. Balasan tersebut langsung menjadi viral di media sosial dan menuai kecaman dari berbagai pihak. Setelah insiden tersebut, akun Instagram resmi Bupati Pekalongan yang memiliki 304.000 pengikut, langsung diubah menjadi akun privat. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk membatasi akses publik terhadap akun tersebut pasca kontroversi.
Menanggapi polemik ini, Wakil Bupati Sukirman menyampaikan harapannya agar warganet senantiasa menyampaikan kritik dengan cara yang lebih santun dan membangun. "Kita sih sebenarnya hanya menyesalkan saja kritik itu. Kalau kita menerima kritik, sebaiknya yang membangun dengan bahasa yang santun. Tapi kan di situ bahasanya memang agak-agak penekanan yang (negatif)," tuturnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga etika bermedia sosial, baik bagi pejabat publik maupun masyarakat umum. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga agar peristiwa serupa tidak terulang kembali di kemudian hari. Pihak Pemerintah Kabupaten Pekalongan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan media sosial dan memberikan pelatihan yang memadai kepada para admin untuk menghindari kesalahan serupa di masa mendatang.
Langkah evaluasi yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan terhadap admin akun Instagram Bupati menjadi sorotan. Meskipun tidak sampai pada pemecatan, tetapi tindakan tersebut menunjukkan adanya upaya untuk memperbaiki sistem manajemen media sosial di pemerintahan. Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya literasi digital dan bijak dalam bermedia sosial, terutama bagi para pejabat publik yang memegang tanggung jawab besar dalam melayani masyarakat.
Kronologi Kejadian:
- Warganet (@raya_aulia_rakhman) memberikan komentar berisi pertanyaan terkait RS Ki Ageng Sedayu dan ketidakhadiran Bupati dalam sebuah acara.
- Akun Instagram resmi Bupati Pekalongan membalas dengan komentar yang bernada kasar dan provokatif.
- Komentar tersebut menjadi viral dan menimbulkan reaksi negatif dari warganet.
- Akun Instagram resmi Bupati Pekalongan diubah menjadi akun privat.
- Wakil Bupati Pekalongan melakukan evaluasi terhadap admin akun Instagram Bupati.
- Wakil Bupati Pekalongan mengimbau warganet untuk menyampaikan kritik dengan bahasa yang santun.