Kemenperin Siap Cetak SDM Unggul Industri Melalui JARVIS 2025: Pendaftaran Sekolah Vokasi Dibuka

Kemenperin Siap Cetak SDM Unggul Industri Melalui JARVIS 2025: Pendaftaran Sekolah Vokasi Dibuka

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali membuka pintu bagi generasi muda Indonesia untuk menjadi bagian dari tenaga kerja industri yang kompeten melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama tahun 2025. Program ini merupakan wujud komitmen Kemenperin dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing global.

Pendaftaran JARVIS Bersama, yang meliputi 22 sekolah vokasi di bawah naungan Kemenperin, akan dibuka secara serentak mulai 22 April hingga 31 Mei 2025. Calon peserta didik dapat mengakses informasi lengkap dan melakukan pendaftaran melalui situs resmi Kemenperin. Inisiatif ini menjadi wadah bagi lulusan SMP dan SMA/SMK yang ingin mendalami keahlian spesifik di berbagai bidang industri.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menegaskan bahwa JARVIS Bersama adalah program rutin yang diselenggarakan setiap tahun sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. Selain JARVIS Bersama, terdapat pula jalur JARVIS Prestasi dan JARVIS Mandiri, yang memberikan kesempatan lebih luas bagi calon peserta didik dengan berbagai latar belakang.

Peningkatan Animo Generasi Muda

Antusiasme generasi muda terhadap pendidikan vokasi di bidang industri terus menunjukkan tren positif. Hal ini tercermin dari data pendaftar di unit pendidikan vokasi Kemenperin yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 83.738 orang mendaftar, dengan rasio pendaftar mencapai 1:10, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 1:6. Data ini menunjukkan bahwa semakin banyak generasi muda yang menyadari pentingnya keterampilan praktis dan relevansi pendidikan vokasi dalam menghadapi tantangan dunia kerja.

Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Lulusan

Kemenperin terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas di unit pendidikan vokasinya. Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari, menyatakan bahwa peningkatan daya saing lulusan menjadi prioritas utama. Para lulusan diharapkan tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar global.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemenperin melakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Peningkatan Kurikulum: Kurikulum pendidikan vokasi terus disesuaikan dengan kebutuhan industri terkini, sehingga para lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja.
  • Pengembangan Fasilitas: Kemenperin terus berinvestasi dalam pengembangan fasilitas pendidikan, seperti laboratorium, bengkel, dan peralatan praktik lainnya, agar para peserta didik dapat belajar dan berlatih dengan menggunakan teknologi terbaru.
  • Kerja Sama Industri: Kemenperin menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan industri, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk memberikan kesempatan magang dan praktik kerja bagi para peserta didik. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata di dunia kerja dan meningkatkan daya saing lulusan.

Target Peningkatan Kuota dan Perluasan Kerja Sama

Pada tahun 2025, Kemenperin menargetkan peningkatan kuota penerimaan siswa dan mahasiswa secara keseluruhan sebesar 6,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan rasio pendaftar setiap tahunnya. Selain itu, Kemenperin juga akan memperluas kerja sama dengan berbagai sektor industri, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk membuka peluang kerja bagi para lulusan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa sekolah vokasi yang dimiliki Kemenperin merupakan salah satu kunci untuk mencetak SDM yang kompeten guna memenuhi kebutuhan dunia industri. Setiap tahun, kebutuhan tenaga kerja industri dalam negeri terus bertambah seiring dengan peningkatan investasi dan ekspansi usaha.

"Untuk mencapai target Indonesia Emas 2045 dan menjadi salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia serta negara berpendapatan tinggi (high income country), salah satu kunci utamanya adalah SDM. Tentunya, SDM yang unggul, kompeten, dan menguasai teknologi sangat penting untuk mewujudkan visi tersebut," kata Menperin.

Dengan dibukanya pendaftaran JARVIS 2025, Kemenperin mengajak generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini dan menjadi bagian dari SDM industri yang unggul dan berdaya saing global. Ini adalah langkah nyata untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan menjadikan Indonesia sebagai negara industri yang maju dan sejahtera.