Kisah Inspiratif Al-Ushairim: Pahlawan Uhud yang Meraih Surga Tanpa Salat

Hidayah di Medan Perang: Kisah Heroik Al-Ushairim

Kisah tentang Al-Ushairim, seorang pemuda dari zaman Rasulullah SAW, menjadi teladan tentang bagaimana hidayah dan niat tulus dapat mengantarkan seseorang menuju surga, bahkan tanpa sempat melaksanakan salat. Kisah ini, yang diriwayatkan dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, mengisahkan tentang transformasi seorang pria bernama Amr bin Tsabit bin Waqsy, yang dikenal sebagai Al-Ushairim.

Al-Ushairim dikenal sebagai pemuda yang gigih menolak ajakan untuk memeluk Islam. Namun, menjelang Perang Uhud, hatinya tiba-tiba tergerak. Hidayah Allah SWT menyentuh kalbunya, mendorongnya untuk segera menyusul Rasulullah SAW dan menyatakan keimanannya.

Perjalanan Menuju Medan Uhud

Dengan menunggangi kudanya, Al-Ushairim bergegas menuju medan Uhud, tempat pasukan muslim bersiap menghadapi pertempuran. Kedatangannya sempat menimbulkan keheranan di antara kaum muslimin. Mereka bertanya-tanya mengapa Al-Ushairim, yang sebelumnya menolak Islam, kini bergabung dengan barisan mereka.

"Tinggalkanlah kami wahai Amr!" seru sebagian kaum muslimin, meragukan ketulusannya.

Namun, Al-Ushairim dengan tegas menjawab, "Aku sudah beriman!"

Berjuang Hingga Akhir Hayat

Tanpa ragu sedikit pun, Al-Ushairim terjun ke medan pertempuran. Ia bertempur dengan gagah berani, membela agama yang baru dianutnya. Ia berjuang dengan segenap jiwa dan raga hingga akhirnya terluka parah. Di tengah sengitnya pertempuran, tak seorang pun dari pasukan muslim yang menyadari nasibnya.

Setelah perang usai, keluarga besar Bani Abdul Asyhal mencari para korban dan pasukan muslim yang selamat. Di tengah medan perang yang berlumuran darah, mereka menemukan Al-Ushairim dalam kondisi kritis, tubuhnya tertancap tombak kecil.

"Demi Allah, ini pasti Ushairim. Saat kami meninggalkannya, dia masih menolak perintah kami (untuk masuk Islam)," kata mereka dengan heran.

Mereka mendekati Al-Ushairim dan bertanya, "Apa yang membuatmu seperti ini? Apakah karena engkau merasa kasihan pada kaummu ataukah karena kecintaan pada Islam?"

Dengan suara lemah, Al-Ushairim menjawab, "Karena suka pada Islam. Setelah menyatakan beriman kepada Allah dan rasul-Nya, aku kemudian ikut berperang bersama Rasulullah SAW hingga aku mendapatkan musibah seperti yang kalian lihat saat ini."

Tak lama setelah itu, Al-Ushairim menghembuskan napas terakhirnya, meninggalkan dunia sebagai seorang pahlawan yang baru saja memeluk Islam.

Kesaksian Rasulullah SAW

Keluarga besar Bani Abdul Asyhal kemudian menceritakan kisah Al-Ushairim kepada Rasulullah SAW. Mendengar cerita tersebut, Rasulullah SAW bersabda,

"Ia termasuk penghuni surga."

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga mengatakan, "Ia sedikit berbuat, akan tetapi diberi balasan."

Abu Hurairah RA menambahkan, "Tetapi ia sama sekali belum pernah salat sampai akhirnya mati syahid. Jika ada orang yang tidak mengenalnya, maka mereka pasti bertanya tentangnya? Dia adalah Ushairim bin Abd Al Asyhal."

Kisah Al-Ushairim menjadi bukti bahwa hidayah Allah SWT dapat datang kapan saja dan kepada siapa saja. Niat yang tulus dan pengorbanan di jalan Allah SWT dapat menghapus segala kekurangan dan mengantarkan seseorang menuju surga-Nya. Wallahu a'lam.