Indonesia Berupaya Redam Dampak Tarif Impor AS: Prabowo Subianto Ajukan Pertemuan dengan Donald Trump

Indonesia Berupaya Redam Dampak Tarif Impor AS: Prabowo Subianto Ajukan Pertemuan dengan Donald Trump

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengambil langkah proaktif untuk merespons kebijakan tarif impor baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Kebijakan ini, yang berpotensi memicu perang dagang global, mendorong Prabowo untuk mengusulkan pertemuan bilateral dengan Trump guna membahas dampak dan mencari solusi terbaik bagi kedua negara.

Surat permohonan resmi untuk pertemuan tersebut telah disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri RI. Menteri Luar Negeri Sugiono, saat berada di Ankara, Turki, mengonfirmasi pengajuan tersebut. Namun, tanggal pasti pertemuan masih menunggu konfirmasi dari pihak Gedung Putih.

"Ya tergantung kapan diterima," ujar Menlu Sugiono, menekankan bahwa inisiatif ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga stabilitas hubungan ekonomi dengan AS di tengah dinamika perdagangan global yang berubah cepat.

Permintaan pertemuan ini sebenarnya telah diajukan sejak awal masa jabatan Trump, namun perkembangan situasi terkini, khususnya terkait tarif impor, menjadi agenda utama yang akan dibahas. Selain isu tarif, pertemuan ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat secara keseluruhan.

Prabowo Subianto juga mengindikasikan akan mengirimkan tim khusus ke Washington untuk melakukan diskusi pendahuluan dengan para pemangku kepentingan di AS. Langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan landasan yang kuat sebelum pertemuan puncak dengan Presiden Trump.

"Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi. Iya kita akan negosiasi," kata Prabowo, mengungkapkan komitmennya untuk bernegosiasi secara konstruktif demi kepentingan Indonesia.

Langkah ini diambil di tengah kebijakan Trump yang menunda pengenaan tarif tinggi terhadap sejumlah negara untuk fokus pada perang dagang dengan China. Kebijakan Trump meningkatkan tarif impor barang-barang dari China menjadi 125 persen dari 104 persen.

Menurut Reuters, penundaan tarif oleh Trump dilakukan karena adanya tekanan dari berbagai pihak yang khawatir kebijakan tersebut akan berdampak negatif pada ekonomi AS, termasuk keluarnya modal asing.

"Saya pikir orang-orang mulai keluar jalur, mereka mulai marah," kata Trump dikutip dari Reuters,

Berikut poin-poin penting terkait upaya Indonesia meredam dampak tarif impor AS:

  • Pengajuan Pertemuan Bilateral: Prabowo Subianto mengusulkan pertemuan dengan Donald Trump untuk membahas tarif impor.
  • Surat Resmi: Permohonan pertemuan telah disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri.
  • Agenda Utama: Tarif impor menjadi agenda utama, selain penguatan hubungan bilateral.
  • Tim Khusus ke Washington: Prabowo akan mengirim tim untuk diskusi pendahuluan.
  • Negosiasi Konstruktif: Indonesia berkomitmen untuk bernegosiasi demi kepentingan nasional.
  • Konteks Global: Upaya ini dilakukan di tengah perang dagang AS-China dan penundaan tarif oleh Trump.

Dengan mengambil langkah-langkah diplomasi yang aktif, Indonesia berharap dapat meminimalkan dampak negatif dari kebijakan tarif impor AS dan menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.