Tragedi Tambang Emas Ilegal: Jenazah Pendulang Asal Toraja Utara Dipulangkan Usai Serangan di Pegunungan Bintang
Duka Mendalam di Toraja Utara: Pemulangan Jenazah Pendulang Emas Korban Kekerasan di Papua
Suasana duka menyelimuti keluarga Riston Kamma (28) di Tallunglipu, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/4/2025). Jenazah Riston, seorang pendulang emas yang menjadi korban serangan brutal di kawasan tambang emas ilegal Kali Merah, Pegunungan Bintang, Papua, telah tiba dan siap untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Kedatangan jenazah di Bandara Mopah Merauke pada pukul 06.20 WIT disambut isak tangis keluarga yang datang dari Kabupaten Boven Digoel. Riston ditemukan tak bernyawa dengan luka mengerikan: tiga anak panah menancap di tubuhnya dan luka sabetan parang yang menghiasi leher serta kedua tangannya. Luka-luka ini menjadi saksi bisu dari kekejaman yang ia alami.
Kronologi Kejadian Tragis
Menurut penuturan Ikbal, rekan korban yang selamat dari peristiwa tersebut, serangan terjadi pada Rabu (9/4/2025) sekitar pukul 17.30 WIT. Riston dan empat rekannya kembali ke lokasi tambang untuk mematikan mesin dulang yang masih beroperasi. Saat Riston membersihkan mesin, Ikbal melihat sekelompok orang bersenjata busur dan parang mendekat. Ia segera memperingatkan teman-temannya untuk melarikan diri. Namun, suara bising mesin membuat Riston tak mendengar peringatan tersebut. Tiga orang berhasil menyelamatkan diri, sementara Ikbal, yang terjatuh ke dalam lubang galian, memilih bersembunyi.
Dari tempat persembunyiannya, Ikbal mendengar teriakan Riston. Seorang rekan yang berhasil melarikan diri melihat Riston ditahan oleh dua orang bersenjata tajam. Kondisinya sudah lemas dengan tiga anak panah tertancap di tubuhnya, sebelum akhirnya ditebas parang pada bagian leher.
Evakuasi Penuh Risiko
Setelah situasi mereda, Ikbal menemukan jenazah Riston dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Ia segera memberitahu rekan-rekan penambang lainnya. Karena khawatir akan adanya serangan susulan, para penambang memutuskan untuk segera meninggalkan lokasi. Sekitar 100 orang memikul jenazah Riston secara bergantian menuju pelabuhan kecil Pisang Pisang.
Perjalanan panjang dan melelahkan itu dimulai pada pukul 19.00 WIT dan baru tiba di pelabuhan pada pukul 05.00 WIT keesokan harinya. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan menggunakan perahu ketinting menuju Kabupaten Boven Digoel. Di RSUD Boven Digoel, jenazah Riston dibersihkan dan diperiksa sebelum diterbangkan ke Merauke, kemudian diterbangkan ke Makassar dengan maskapai Lion Air untuk selanjutnya dibawa melalui jalur darat menuju Toraja Utara, tempat peristirahatan terakhirnya.
Impian yang Pupus di Tanah Papua
Diketahui bahwa Riston tiba di Boven Digoel pada Desember 2024. Sebelumnya, ia bekerja sebagai kuli bangunan. Tergiur oleh iming-iming kekayaan, ia menerima ajakan seorang teman untuk ikut mendulang emas di Kali Merah, Pegunungan Bintang. Sayangnya, impiannya untuk mengubah nasib keluarga harus berakhir tragis di tanah Papua.
Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya dan risiko yang dihadapi para penambang emas ilegal, terutama di wilayah-wilayah rawan konflik. Selain ancaman dari kelompok kriminal bersenjata, para penambang juga harus berhadapan dengan kondisi kerja yang berat dan minimnya perlindungan keamanan.