Performa Pasar Modal Indonesia: IHSG Terkoreksi, Kapitalisasi Pasar Menyusut di Tengah Peningkatan Frekuensi Transaksi
Pasar Modal Indonesia: Analisis Kinerja Mingguan
Dalam sepekan terakhir, pasar modal Indonesia menunjukkan dinamika yang beragam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi signifikan, sementara kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan. Namun, di sisi lain, frekuensi transaksi harian justru mengalami peningkatan. Berikut adalah rangkuman kinerja pasar modal Indonesia selama periode 8 hingga 11 April 2025.
Penurunan IHSG dan Kapitalisasi Pasar
IHSG tercatat mengalami penurunan sebesar 3,82 persen selama sepekan terakhir, menutup perdagangan pada level 6.262,226. Penurunan ini kontras dengan penutupan pekan sebelumnya yang berada pada level 6.510,620. Sejalan dengan penurunan IHSG, kapitalisasi pasar juga mengalami penyusutan sebesar 3,88 persen, menjadi Rp 10,69 triliun dari Rp 11,12 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan jual yang cukup besar di pasar.
Dinamika Nilai, Frekuensi, dan Volume Transaksi
- Nilai Transaksi: Rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 20,38 persen menjadi Rp 14,81 triliun dari Rp 18,60 triliun pada pekan sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan adanya penurunan aktivitas perdagangan secara nilai.
- Frekuensi Transaksi: Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa mengalami peningkatan signifikan sebesar 16,16 persen menjadi 1,18 juta kali transaksi. Pada pekan sebelumnya, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa tercatat 1,02 juta kali. Peningkatan ini menunjukkan bahwa meskipun nilai transaksi menurun, jumlah transaksi yang terjadi justru meningkat, mengindikasikan adanya aktivitas trading yang lebih tinggi.
- Volume Transaksi: Rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami peningkatan tipis sebesar 0,71 persen menjadi 18,90 miliar saham. Pada pekan sebelumnya, rata-rata volume transaksi harian bursa tercatat 18,77 miliar saham. Peningkatan ini relatif kecil dibandingkan dengan peningkatan frekuensi transaksi, menunjukkan bahwa ukuran transaksi rata-rata cenderung lebih kecil.
Arus Modal Asing
Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 214,17 miliar pada penutupan pekan ini. Secara akumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 35,86 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing cenderung mengurangi posisi mereka di pasar saham Indonesia.
Kesimpulan
Kinerja pasar modal Indonesia dalam sepekan terakhir menunjukkan adanya koreksi pada IHSG dan kapitalisasi pasar. Meskipun demikian, frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan, mengindikasikan adanya aktivitas perdagangan yang cukup tinggi. Arus modal asing yang keluar juga menjadi perhatian tersendiri. Analis pasar perlu mencermati faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar, termasuk sentimen global, kondisi ekonomi domestik, dan kinerja emiten.