Prabowo Subianto Lantang Serukan Keadilan Global untuk Palestina di Forum Diplomasi Antalya 2025
Prabowo Subianto: Negara Adidaya Gagal dalam Menjunjung Keadilan di Gaza
Dalam forum Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Turkiye, Presiden terpilih Prabowo Subianto melontarkan kritik pedas terhadap ketidakadilan yang dialami warga Palestina di Gaza dan wilayah konflik lainnya. Prabowo menyoroti inkonsistensi negara-negara besar yang kerap menyerukan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) di negara berkembang, namun justru bungkam di hadapan pelanggaran HAM yang terjadi secara terang-terangan di Gaza.
"Situasi di Gaza adalah pelajaran pahit bagi dunia. Banyak negara adidaya yang mengaku menjunjung tinggi cita-cita luhur, namun di mata banyak orang di belahan bumi selatan, mereka telah gagal," tegas Prabowo dalam pidatonya, Jumat (11/4/2025). Pernyataan ini mencerminkan kekecewaan mendalam atas standar ganda yang diterapkan oleh kekuatan global dalam menyikapi isu kemanusiaan.
Bantuan Kemanusiaan dan Dukungan Solusi Dua Negara
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan nyata kepada rakyat Palestina. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengirimkan tim medis dan mendirikan rumah sakit lapangan bersama Persatuan Emirat Arab (PEA) di wilayah tersebut. Selain itu, Indonesia berencana membangun rumah sakit tambahan di Palestina dan membuka akses bagi warga sipil yang terluka untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kami telah berpartisipasi aktif dengan mendirikan rumah sakit lapangan medis. Kami juga berkomitmen untuk membangun rumah sakit lain di Palestina, baik di Tepi Barat maupun Gaza," ujarnya.
Di luar bantuan kemanusiaan, Prabowo menekankan pentingnya solusi politik yang adil dan berkelanjutan. Indonesia terus mendorong solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan keluar yang paling realistis, dengan menghormati hak-hak rakyat Palestina dan menjamin keamanan bagi rakyat Israel.
"Pada akhirnya, harus ada kolaborasi damai. Itulah kunci menuju perdamaian sejati," kata Prabowo, seraya menyerukan dialog dan negosiasi sebagai fondasi bagi perdamaian yang langgeng.
Diplomasi Intensif untuk Mencari Solusi Konkret
Menyusul forum ADF, Prabowo dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, dan Raja Yordania Abdullah II. Tujuan dari diplomasi intensif ini adalah untuk mencari solusi konkret atas konflik yang berkepanjangan.
"Saya akan berkonsultasi dengan Presiden Sisi, kemudian saya akan pergi ke Doha untuk bertemu dengan Emir Qatar, dan dilanjutkan ke Amman untuk berdiskusi dengan Raja Abdullah," jelas Prabowo, menunjukkan keseriusannya dalam menjembatani perbedaan dan mendorong tercapainya perdamaian.
Komitmen Prabowo Subianto untuk membela keadilan bagi Palestina dan mencari solusi damai bagi konflik di Timur Tengah mencerminkan peran aktif Indonesia dalam diplomasi global dan upaya kemanusiaan. Sikap tegasnya terhadap standar ganda yang diterapkan oleh negara-negara besar diharapkan dapat mendorong perubahan positif dalam penanganan isu-isu kemanusiaan di seluruh dunia.