Di Tengah Gejolak Ekonomi, Emas Jadi Magnet Investasi, Ekonom Beri Peringatan
Emas Berkilau di Tengah Badai Ekonomi: Pilihan Aman atau Jebakan Fluktuasi?
Jakarta – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang kian membayangi, emas kembali menjadi primadona di kalangan investor. Daya tarik logam mulia ini tak lekang oleh waktu, dipandang sebagai aset safe haven yang mampu melindungi nilai kekayaan di kala pasar finansial bergejolak. Namun, di balik kilau emas yang memikat, tersimpan potensi risiko yang perlu diwaspadai.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Drajad Wibowo, mengakui bahwa investasi emas merupakan langkah yang logis dalam situasi ekonomi yang labil. Kenaikan harga emas yang signifikan belakangan ini, menurutnya, dipicu oleh eksodus investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian. Akan tetapi, Drajad mengingatkan bahwa harga emas bukanlah sesuatu yang statis. Fluktuasi harga adalah keniscayaan, dan investor perlu menyadari potensi penurunan harga saat kondisi ekonomi mulai membaik.
Antrean Mengular di Butik Emas Antam: Demam Emas Melanda Jakarta
Fenomena rush atau berburu emas terlihat jelas di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jakarta. Pada Jumat, 11 April 2025, antrean panjang mengular sejak dini hari, jauh sebelum butik dibuka. Kuota pembelian langsung yang dibatasi hanya 50 orang per hari membuat masyarakat rela datang lebih awal demi mendapatkan kesempatan berinvestasi pada emas.
Indah, seorang warga Jakarta berusia 51 tahun, mengaku kecewa karena tidak kebagian antrean meski telah datang pada pukul 08.00 WIB. Senada dengan Indah, Enda, pria berusia 61 tahun, bahkan rela berangkat subuh dari Cibubur, Jakarta Timur, demi mendapatkan nomor antrean 34. Antusiasme masyarakat ini mencerminkan keyakinan mereka terhadap emas sebagai instrumen investasi yang aman di tengah ketidakpastian.
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi: Dipicu Ketegangan Global
Pada hari yang sama, harga emas Antam mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, melonjak Rp43.000 menjadi Rp1.889.000 per gram. Harga buyback juga ikut terkerek naik menjadi Rp1.739.000 per gram. Kenaikan harga emas ini tidak lepas dari pengaruh ketidakpastian global, termasuk kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada saat itu.
Di pasar global, harga emas berjangka di bursa Comex, New York Exchange, juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 3,2 persen ke level 3.177,5 dollar AS per troy ons. Di pasar spot, harga emas juga menguat 0,40 persen ke level 3.188,86 dollar AS per troy ons.
Strategi Investasi Emas yang Bijak: Jangka Panjang adalah Kunci
Meskipun emas menawarkan potensi keuntungan, Drajad Wibowo menekankan pentingnya berinvestasi emas dengan strategi yang matang. Ia menyarankan agar masyarakat tidak berharap bisa mencairkan emas dalam waktu dekat. Investasi emas sebaiknya dilakukan dengan target jangka menengah hingga panjang, minimal satu tahun, untuk meminimalkan risiko kerugian akibat fluktuasi harga.
Dengan demikian, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik di tengah gejolak ekonomi. Namun, investor perlu memahami karakteristik emas sebagai aset yang dinamis dan berpotensi mengalami fluktuasi harga. Investasi emas yang bijak adalah investasi yang dilakukan dengan perencanaan yang matang dan orientasi jangka panjang.
Penting untuk diingat:
- Harga emas bisa naik dan turun.
- Investasi emas sebaiknya untuk jangka panjang.
- Jangan berharap bisa mencairkan emas dalam waktu dekat.
- Kenaikan harga emas dipicu ketidakpastian global.
- Pertimbangkan risiko sebelum berinvestasi emas.