Pendaki Asing Terjebak di Gunung Egon: Ketergantungan pada Google Maps Berujung Petaka

Empat Wisatawan Asal Perancis Selamat dari Tersesat di Gunung Egon, NTT

Maumere, NTT - Empat warga negara asing (WNA) asal Perancis mengalami kejadian yang tidak mengenakkan saat mendaki Gunung Egon di Desa Egon Buluk, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempatnya dilaporkan tersesat pada Jumat (11/4/2025) malam, namun berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim gabungan.

Keempat wisatawan tersebut diketahui bernama Fanny Briens (32), Brice Kermarec (32), Juliette Kermarec (29), dan Paul Mathieu (29). Insiden ini bermula ketika mereka melakukan pendakian tanpa didampingi pemandu lokal dan hanya mengandalkan aplikasi navigasi digital, Google Maps. Keputusan ini berakibat fatal, menyebabkan mereka kehilangan arah saat hendak kembali turun dari gunung.

Menurut keterangan Iptu Yermi Soludale, Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Multimedia Polres Sikka, Polsek Waigete menerima laporan dari seorang warga bernama Paulus Gusti Sumarni (36) pada pukul 19.30 Wita. Laporan tersebut mengindikasikan adanya empat pendaki asal Perancis yang tersesat di Gunung Egon.

Operasi Pencarian dan Penyelamatan Berhasil

Merespon laporan tersebut, aparat kepolisian segera bergerak cepat dengan membentuk tim gabungan yang melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Egon Buluk. Tim ini langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian. Kerja keras tim membuahkan hasil, dan sekitar pukul 23.45 Wita, keempat pendaki berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.

Setelah ditemukan, tim gabungan segera mengarahkan keempat wisatawan tersebut kembali ke penginapan mereka. Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi para wisatawan yang hendak mendaki Gunung Egon. Pihak berwenang menekankan pentingnya menggunakan jasa pemandu lokal yang lebih memahami medan dan kondisi alam sekitar.

Pentingnya Pemandu Lokal dan Kesadaran Wisata

Kejadian ini menyoroti risiko yang mungkin timbul akibat ketergantungan berlebihan pada teknologi, terutama di wilayah dengan kondisi geografis yang menantang. Meskipun Google Maps dapat menjadi alat bantu navigasi yang berguna, namun tidak dapat menggantikan pengetahuan dan pengalaman seorang pemandu lokal. Pemandu lokal memiliki pemahaman mendalam tentang jalur pendakian, potensi bahaya, serta kondisi cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Selain itu, insiden ini juga menggarisbawahi pentingnya kesadaran wisata. Para wisatawan dihimbau untuk selalu mematuhi peraturan dan himbauan yang diberikan oleh pihak berwenang, termasuk menggunakan jasa pemandu lokal. Dengan demikian, risiko terjadinya insiden seperti tersesat dapat diminimalkan, dan keselamatan para wisatawan dapat terjamin.

Gunung Egon, dengan keindahan alamnya yang memukau, tetap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pendaki. Namun, keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Pilihlah pendakian yang aman dan bertanggung jawab, dengan menghargai alam dan mengikuti panduan yang ada. Dengan begitu, pengalaman mendaki Gunung Egon akan menjadi kenangan indah yang tak terlupakan.

Imbauan Kepada Wisatawan

  • Gunakan jasa pemandu lokal yang berpengalaman.
  • Informasikan rencana pendakian kepada pihak berwenang.
  • Bawa perlengkapan pendakian yang memadai.
  • Perhatikan kondisi cuaca sebelum dan selama pendakian.
  • Jaga kebersihan dan kelestarian alam Gunung Egon.