Presiden Prabowo Subianto Menegaskan Komitmen Netralitas Aktif Indonesia di Forum Antalya Diplomacy
Prabowo Tegaskan Netralitas Aktif Indonesia di Forum Antalya Diplomacy 2025
Antalya, Turki - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia terhadap prinsip netralitas aktif dalam politik luar negeri, saat berbicara di forum Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025. Dalam forum tersebut, Prabowo menekankan bahwa Indonesia tidak ingin terlibat dalam blok atau aliansi militer mana pun, dan memilih untuk menjalin hubungan damai dengan semua negara.
"Rakyat Indonesia tidak ingin terlibat dalam aliansi atau blok apa pun, terutama blok militer. Kami memilih untuk tetap netral," ujar Prabowo, yang dikutip dari Biro Sekretariat Presiden pada hari Sabtu (12/4/2025).
Prinsip netralitas ini, menurut Prabowo, telah menjadi bagian dari identitas Indonesia sejak lama. Bersama dengan India, Mesir, dan Yugoslavia, Indonesia adalah salah satu pendiri Gerakan Non-Blok. Gerakan ini lahir sebagai respons terhadap Perang Dingin dan keinginan untuk tidak memihak blok Barat maupun blok Timur.
Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa prinsip netralitas ini sejalan dengan filosofi kuno yang diwariskan oleh peradaban Asia. Filosofi ini menekankan pentingnya persahabatan dan menghindari permusuhan.
"Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Ini adalah pepatah sederhana namun mendalam, yang menjadi pedoman dalam hubungan internasional Indonesia," kata Prabowo.
Presiden Prabowo juga menyoroti keberhasilan ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Ia menekankan bahwa meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara negara-negara anggota, ASEAN selalu mengutamakan dialog dan diplomasi.
"Meskipun kita memiliki perbedaan, kita cenderung menggunakan diplomasi. Kita cenderung berbicara, berbicara, dan berbicara. Kadang-kadang pembicaraan memang membosankan, tetapi lebih baik daripada berperang," ujarnya.
Prabowo juga menyampaikan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai jembatan dan mediator dalam hubungan internasional. Ia meyakini bahwa dengan menjaga hubungan baik dengan semua negara, Indonesia dapat berkontribusi pada terciptanya perdamaian dan stabilitas dunia.
Sejak awal pemerintahannya, Prabowo telah menetapkan kebijakan bertetangga baik sebagai salah satu prinsip utama diplomasi Indonesia. Ia berharap dapat membangun hubungan yang saling menghormati dan menguntungkan dengan semua negara, terutama negara-negara besar.
"Saya ingin menjalin hubungan yang sangat baik dengan semua negara. Saya ingin menghormati semua kekuatan besar, dan saya berharap mereka juga menghormati kita," tegasnya.
Dengan penegasan ini, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian dunia dan peran aktifnya dalam menjaga stabilitas regional dan global. Prinsip netralitas aktif menjadi landasan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan yang konstruktif dengan semua negara, tanpa terikat pada blok atau aliansi tertentu.