Wapres Gibran Temukan Kendala Infrastruktur di SMAN 21 Bekasi Pascabanjir

Wapres Gibran Temukan Kendala Infrastruktur di SMAN 21 Bekasi Pascabanjir

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan keterkejutannya saat meninjau Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 21 Bekasi pascabanjir yang melanda wilayah tersebut. Kunjungan yang bertujuan memastikan kelancaran proses belajar mengajar pascabencana, justru mengungkap permasalahan mendasar yang dihadapi sekolah tersebut: ketidakmungkinan memiliki gedung dan lahan sendiri. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMAN 21 Bekasi, Rina Sulastri, saat ditemui di lokasi sekolah, Kamis (6/3/2025).

Menurut Rina, SMAN 21 Bekasi, yang telah berdiri sejak tahun 2016, hingga kini masih berstatus sebagai sekolah 'nomaden'. Sekolah tersebut terpaksa berpindah-pindah lokasi, terkini menyewa lahan di kawasan Pondok Gede Permai (PGP). Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kesetaraan akses pendidikan, mengingat banyak sekolah yang lebih muda telah memiliki gedung dan lahan milik sendiri. "Banyak sekolah yang lebih muda dari kami sudah memiliki lahan dan gedung sendiri. Kami sudah berjuang setiap tahun mengajukan permohonan lahan ke Pemerintah Provinsi," ungkap Rina, sembari menuturkan kekecewaan pihak sekolah atas lambannya respon pemerintah.

Meskipun pertemuan antara pihak SMAN 21 Bekasi dan Wapres Gibran difokuskan pada pemulihan pascabanjir dan memastikan kelancaran ujian, permasalahan kepemilikan lahan dan gedung menjadi sorotan utama. Reaksi kaget Wapres Gibran, yang terungkap dengan pernyataan "Oh ya, ini masih numpang ya", mengindikasikan urgensi penanganan permasalahan infrastruktur pendidikan di sekolah tersebut. Lebih lanjut, Rina menambahkan bahwa janji bantuan dari Wapres Gibran untuk mencarikan lokasi ujian bagi siswa SMAN 21 Bekasi, belum serta merta menjawab permasalahan struktural yang dihadapi sekolah.

Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya perhatian pemerintah terhadap kesenjangan infrastruktur pendidikan di berbagai daerah. SMAN 21 Bekasi menjadi contoh nyata bagaimana kurangnya akses terhadap fasilitas dasar dapat menghambat proses belajar mengajar dan merugikan para siswa. Perlu adanya evaluasi dan percepatan solusi untuk memastikan seluruh sekolah, terlepas dari usianya, memiliki akses yang sama terhadap infrastruktur memadai guna menunjang kualitas pendidikan di Indonesia. Harapannya, kunjungan Wapres Gibran tidak hanya menjadi kunjungan simbolik, melainkan menjadi titik awal percepatan penyelesaian permasalahan infrastruktur SMAN 21 Bekasi dan sekolah-sekolah lain yang menghadapi kendala serupa.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • SMAN 21 Bekasi berdiri sejak 2016 namun belum memiliki gedung sendiri.
  • Sekolah tersebut terpaksa berpindah-pindah lokasi dan saat ini menyewa lahan di Pondok Gede Permai.
  • Wapres Gibran Rakabuming Raka terkejut mengetahui kondisi tersebut saat kunjungan pascabanjir.
  • Pihak sekolah berharap pemerintah segera memberikan solusi terkait kepemilikan lahan dan gedung.
  • Permasalahan ini menjadi sorotan atas kesenjangan infrastruktur pendidikan di Indonesia.