Viral Video Kepala Desa di Jember Klarifikasi Pernyataan 'Tidak Takut Istri': Antara Spontanitas dan Dampak Publik

Kepala Desa Sidomukti Jember Akui Takut Istri Setelah Video Viral

Sebuah video klarifikasi dari Kepala Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sunardi Hadi, mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video tersebut, Sunardi Hadi meralat pernyataan sebelumnya yang menyebutkan bahwa dirinya tidak takut istri. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan: apakah video tersebut dibuat dengan serius atau hanya sekadar candaan?

Awal Mula Kontroversi

Semuanya berawal dari video pertama yang diunggah Sunardi di akun TikTok pribadinya. Dalam video tersebut, ia bersama tiga perangkat desa lainnya dengan nada bercanda menyatakan bahwa mereka tidak takut istri. Sontak, video ini menarik perhatian warganet dan mulai menyebar luas.

Namun, tak lama kemudian, Sunardi kembali mengunggah video kedua yang berisi permintaan maaf dan klarifikasi. Dalam video tersebut, ia mengakui bahwa ia dan rekan-rekannya sebenarnya takut pada istri. Sunardi juga memohon kepada warganet untuk berhenti menyebarkan video pertama karena dampak negatif yang ditimbulkannya pada kehidupan pribadi mereka.

"Terkait video kami kemarin yang sempat viral, yang mana kami menyatakan bahwa kami berempat tidak takut istri, dengan ini kami klarifikasi bahwa kami menyatakan takut sama istri," ujar Sunardi dalam video klarifikasi tersebut.

Motif di Balik Pembuatan Video

Kepada awak media, Sunardi mengungkapkan bahwa video pertama awalnya direncanakan sebagai konten untuk menyambut warga desa setelah libur hari raya. Ide awalnya adalah membuat video yang menunjukkan kesiapan mereka dalam melayani masyarakat.

"Awalnya kami mau buat video dengan ucapan kami siap melayani warga," kata Sunardi.

Namun, saat proses pengambilan gambar, Sunardi secara spontan mengubah naskah dan mengucapkan kalimat "tidak takut istri". Ia mengaku hal tersebut dipicu oleh masalah rumah tangga yang sedang dialaminya.

"Saya memang lagi ada masalah dengan istri. Jadi spontan aja keluar kalimat itu," jelasnya.

Reaksi Istri dan Dampak yang Lebih Luas

Keesokan harinya, istri Sunardi merespons video tersebut melalui pesan WhatsApp yang dikirimkan kepada salah satu perangkat desa. Dalam pesannya, sang istri menyampaikan bahwa dirinya juga tidak takut pada suami. Respons inilah yang kemudian mendorong Sunardi untuk membuat video klarifikasi.

Sunardi tidak menyangka bahwa videonya akan menjadi viral hingga ke mancanegara. Ia bahkan mengaku dihubungi oleh seorang pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja yang menanyakan kebenaran video tersebut. Selain itu, pihak kepolisian, termasuk Kapolres Jember, juga turut menghubunginya.

Pelajaran yang Dipetik

Setelah kejadian ini, Sunardi berjanji akan lebih berhati-hati dalam membuat konten dan akan fokus pada konten-konten yang lebih positif dan produktif, seperti mengenalkan potensi Desa Sidomukti.

"Biasanya saya bikin konten hanya bersifat informasi resmi tentang desa," pungkasnya.

Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya berhati-hati dalam membuat dan menyebarkan konten di media sosial. Apa yang awalnya dianggap sebagai candaan, ternyata bisa berdampak besar pada kehidupan pribadi dan bahkan merembet ke ranah publik.