Konten Jenaka Kades Berujung Klarifikasi: Viral 'Takut Istri' Sampai ke Kapolres dan Kedubes

Gegara Konten 'Takut Istri', Kades Sidomukti Dihubungi Pejabat Tinggi

Sebuah video singkat yang dibuat oleh Kepala Desa (Kades) Sidomukti, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sunardi Hadi, berujung panjang. Video yang awalnya dimaksudkan sebagai konten humor bersama beberapa perangkat desa, mendadak viral dan menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Kapolres Jember dan seorang pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Kamboja.

Kejadian bermula ketika Sunardi bersama tiga perangkat desa membuat video singkat yang diunggah ke platform TikTok. Dalam video tersebut, Sunardi melontarkan pernyataan jenaka, "Kami berempat tidak pernah takut sama istri." Unggahan ini ternyata mendapat respons yang luar biasa dari warganet, bahkan meluas hingga ke luar negeri.

"Saya tidak menyangka akan seviral ini," ujar Sunardi, yang mengaku terkejut dengan dampak dari video tersebut. Ia menjelaskan bahwa dirinya biasa membuat konten seputar informasi resmi desa. Video tersebut dibuat secara spontan saat ia dan perangkat desa kembali bekerja setelah libur Lebaran. Awalnya, mereka berencana membuat video tentang pelayanan desa, namun di tengah proses, Sunardi secara spontan melontarkan celetukan tersebut.

Salah seorang pejabat Kedubes RI di Kamboja yang pernah bekerja sama dengan Sunardi dalam penanganan warga negara Indonesia (WNI) yang bermasalah, turut menghubungi dirinya. "Saya dulu pernah mengurusi warga yang terjebak di Kamboja, jadi kenal dengan pejabat Kedubes itu," jelas Sunardi.

Tak hanya itu, Kapolres Jember pun turut memberikan respons terhadap video viral tersebut. Merasa situasi semakin berkembang, Sunardi memutuskan untuk mengambil langkah cepat dengan membuat video klarifikasi.

Klarifikasi dan Permintaan Maaf

Dalam video klarifikasinya, Sunardi menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh video sebelumnya. "Terkait video kami kemarin yang sempat viral, dengan ini kami klarifikasi bahwa kami menyatakan takut sama istri," ungkapnya. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi menyebarluaskan video pertama.

Sunardi mengaku bahwa istrinya sempat mengirimkan pesan kepada salah satu perangkat desa yang berbunyi, "Sampaikan ke Mas, saya juga tidak takut sama suami." Hal ini semakin mendorong Sunardi untuk segera membuat klarifikasi dan meredakan suasana.

Pelajaran Berharga Bagi Kades

Sunardi, yang dikenal aktif menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi dan penyampaian informasi desa, mengaku akan lebih berhati-hati dalam membuat konten di masa mendatang. Ia menyadari bahwa sebuah konten yang awalnya dianggap sebagai hiburan semata, dapat memiliki dampak yang luas dan tak terduga.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Sunardi dan perangkat desa Sidomukti, untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Meskipun bertujuan untuk menghibur, konten yang dibuat harus tetap mempertimbangkan etika dan norma yang berlaku di masyarakat.

Poin-Poin Penting:

  • Video viral Kades Sidomukti tentang "tidak takut istri" menarik perhatian Kapolres Jember dan pejabat Kedubes RI di Kamboja.
  • Video dibuat secara spontan saat pembuatan konten tentang pelayanan desa.
  • Istri Kades merespons dengan pesan bernada serupa.
  • Kades membuat video klarifikasi dan permintaan maaf.
  • Kades berjanji akan lebih berhati-hati dalam membuat konten di masa mendatang.

Dengan kejadian ini, diharapkan para pembuat konten, khususnya pejabat publik, dapat lebih berhati-hati dan bijak dalam membuat konten media sosial. Dampak dari sebuah konten bisa sangat luas dan tak terduga, sehingga perlu adanya pertimbangan yang matang sebelum dipublikasikan.