Sri Mulyani dan Menkeu Australia Bahas Strategi Hadapi Dampak Kebijakan Tarif AS

Sri Mulyani dan Menkeu Australia Bahas Strategi Hadapi Dampak Kebijakan Tarif AS

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, baru-baru ini melakukan percakapan melalui sambungan telepon dengan Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers. Diskusi ini difokuskan pada respons kedua negara terhadap potensi dampak kebijakan tarif resiprokal yang digulirkan oleh Amerika Serikat.

Sri Mulyani menjelaskan melalui akun Instagram pribadinya bahwa perbincangan tersebut membahas situasi ekonomi global terkini dan langkah-langkah yang diambil Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Langkah-Langkah Strategis Indonesia

Dalam percakapan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan kepada Jim Chalmers mengenai berbagai inisiatif yang telah dan akan terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia, antara lain:

  • Deregulasi dan Penyederhanaan: Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memangkas regulasi yang menghambat investasi dan perdagangan, serta menyederhanakan proses ekspor dan impor.
  • Penguatan Kerjasama Internasional: Indonesia aktif memperkuat kerjasama ekonomi dengan berbagai negara, baik di kawasan ASEAN maupun dengan mitra dagang di Uni Eropa, Amerika Latin, dan negara-negara lainnya.
  • Dialog dengan Pelaku Usaha: Pemerintah secara rutin berdialog dengan pelaku usaha dan stakeholder untuk mendapatkan masukan dan merespons perubahan situasi ekonomi global secara efektif.
  • Perkuat Kerjasama Intra-ASEAN: Sri Mulyani juga membagikan hasil pertemuan Menteri Keuangan ASEAN yang bertekad memperkuat kerjasama intra-ASEAN, dan juga upaya memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan berbagai pihak seperti Uni Eropa, Gulf States, Latin Amerika, serta Kanada.

Kekhawatiran Pasar Modal Australia

Sementara itu, Menteri Keuangan Australia menyampaikan kekhawatirannya mengenai sensitivitas pasar modal Australia terhadap isu-isu global. Jim Chalmers mengungkapkan bahwa kebijakan tarif AS dan ketegangan perdagangan internasional dapat memberikan dampak signifikan terhadap pasar modal Australia, meskipun sektor riil di negara tersebut masih relatif stabil.

Upaya Antisipasi Australia

Pemerintah Australia mengambil langkah antisipatif dengan menjalin komunikasi dengan berbagai negara seperti Inggris dan Korea Selatan untuk bertukar informasi dan strategi. Selain itu, Australia juga meningkatkan kerjasama dengan negara-negara anggota G20.

Jim Chalmers juga menyampaikan bahwa Australia memilih jalur negosiasi dengan Amerika Serikat dan tidak mengambil tindakan pembalasan (retaliasi) terkait kebijakan tarif tersebut. Hal ini menunjukkan pendekatan hati-hati dan diplomatis yang diambil Australia dalam menghadapi tantangan perdagangan global.

Lebih lanjut, Jim menyampaikan bahwa Australia akan mengadakan pemilu dalam waktu dekat sehingga ia tidak dapat hadir di G20 Spring Meeting. Namun ia tetap menegaskan perlunya G20 bekerjasama merespons situasi saat ini.

Diskusi antara Sri Mulyani dan Jim Chalmers mencerminkan pentingnya koordinasi dan kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Kedua negara sepakat untuk terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.