Tembok Penahan Air Jebol, Puluhan Rumah di Cipayung Depok Diterjang Banjir Luapan Kali Baru
Banjir Landa Cipayung Depok Akibat Tembok Penahan Air Jebol
Kota Depok, Jawa Barat, dilanda bencana banjir pada Jumat (11/4/2025) yang mengakibatkan puluhan rumah warga di kawasan Cipayung terendam. Bencana ini dipicu oleh jebolnya tembok penahan air (turap) yang berada di antara tebing dan parit yang terhubung langsung dengan Kali Baru. Tembok sepanjang 20-30 meter itu ambruk setelah tak mampu menahan derasnya debit air akibat hujan lebat yang mengguyur sejak siang hari.
Menurut pantauan di lokasi kejadian, tembok yang roboh tersebut berfungsi sebagai pembatas antara permukiman warga RT 02 RW 09 dengan parit selebar satu meter dan tebing curam. Akibat jebolnya tembok, air dari parit meluap dan membanjiri rumah-rumah warga, membawa serta material longsor dari tebing yang labil.
Kronologi Kejadian
Hujan deras yang mengguyur Depok sejak siang hari pada hari Jumat menyebabkan peningkatan volume air yang signifikan di Kali Baru dan parit-parit yang terhubung dengannya. Parit yang terletak di antara tebing dan permukiman warga tak mampu menampung debit air yang terus meningkat, diperparah dengan adanya longsoran tanah dari tebing yang mempersempit saluran air. Tembok penahan air setinggi dua meter yang dibangun untuk menahan luapan air akhirnya tak mampu menahan tekanan dan ambruk.
Dampak Banjir
Air bah yang menerjang permukiman warga membawa serta lumpur dan bebatuan, menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah dan fasilitas umum. Ketinggian air dilaporkan mencapai satu meter di beberapa titik. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian materi diperkirakan cukup besar.
Upaya Penanganan
Sejak Sabtu (12/4/2025) pagi, warga bergotong royong membersihkan puing-puing tembok yang roboh dan material longsor yang menumpuk di sekitar lokasi. Mereka juga berusaha membersihkan parit agar aliran air kembali lancar. Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok juga telah turun ke lokasi untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan.
Warga setempat, Angga (40), mengungkapkan bahwa kejadian banjir ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya. Ia menduga bahwa pembangunan perumahan tahap 2 di kawasan belakang permukiman warga menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Pembangunan tersebut diduga menyebabkan drainase yang kurang baik, sehingga air tidak mengalir lancar dan menyebabkan genangan.
Pemerintah Diminta Bertindak
Warga berharap pemerintah Kota Depok segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah banjir ini. Mereka meminta agar sistem drainase diperbaiki dan diperhatikan, serta dilakukan penataan tebing agar tidak terjadi longsor susulan. Selain itu, warga juga berharap agar pembangunan perumahan di sekitar wilayah mereka diawasi dengan ketat agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.