Aktor Veteran Henry Lo Keluhkan Kondisi Finansial: Gaji Tak Sebanding dengan Peran dan Pengalaman
Aktor veteran Hong Kong, Henry Lo, yang pernah beradu akting dengan Chow Yun Fat dalam drama klasik Shanghai Bund, baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi finansialnya sebagai seorang aktor di TVB (Television Broadcasts Limited). Pria berusia 67 tahun ini secara terbuka menyatakan bahwa penghasilannya saat ini jauh dari kata layak, bahkan mungkin lebih rendah daripada gaji seorang tukang cuci piring.
Dalam sebuah wawancara, Lo menuturkan bahwa ketidakpastian pendapatan menjadi masalah utama. Ia seringkali ditawari peran dalam film dan drama, namun pada akhirnya perannya dihapus dari naskah di tengah proses produksi. Situasi ini membuatnya harus standby tanpa kejelasan mengenai nasib dan kompensasi yang akan diterimanya.
"Saya berharap bisa mendapatkan perlakuan yang adil dan layak," ujar Lo, seperti dikutip dari 8Days. "Saya memahami bahwa perusahaan sedang mengalami masa sulit, tetapi saya juga memiliki tanggungan biaya hidup dan sewa rumah. Rasanya, tukang cuci piring saja dibayar lebih mahal daripada saya."
Lo tidak merinci secara spesifik berapa gaji yang diterimanya atau berapa perkiraan gaji seorang tukang cuci piring. Namun, keluhannya tersebut mencerminkan frustrasi yang mendalam terhadap sistem yang ia nilai tidak adil bagi aktor-aktor senior seperti dirinya.
Lebih lanjut, Lo mengkritik kecenderungan TVB untuk lebih memilih aktor-aktor muda untuk memerankan karakter yang seharusnya diperankan oleh aktor yang lebih tua. Praktik ini semakin mempersulit aktor senior untuk mendapatkan pekerjaan dan mempertahankan mata pencaharian mereka.
"Nanti ketika mereka (aktor senior) pergi, mereka tidak akan kembali lagi," tegas Lo. "Jadi jika kalian tidak menghargai mereka, maka tidak akan ada lagi yang mau tinggal."
Berikut adalah poin-poin utama yang dikeluhkan Henry Lo:
- Ketidakpastian Pendapatan: Peran yang sering dibatalkan di tengah produksi.
- Gaji Tidak Layak: Penghasilan yang jauh di bawah standar, bahkan mungkin lebih rendah dari tukang cuci piring.
- Diskriminasi Usia: Kecenderungan untuk memilih aktor muda untuk peran yang seharusnya diperankan aktor senior.
- Kurangnya Penghargaan: Perasaan tidak dihargai oleh perusahaan.
Pengalaman Henry Lo ini menyoroti masalah yang lebih besar dalam industri hiburan Hong Kong, di mana persaingan semakin ketat dan penghargaan terhadap aktor-aktor senior tampaknya semakin berkurang. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana industri ini dapat lebih menghargai pengalaman dan kontribusi aktor-aktor veteran yang telah berkontribusi besar dalam membangun sejarah perfilman dan pertelevisian Hong Kong.