Prabowo Suarakan Krisis Gaza di Forum Internasional, Indonesia Tegaskan Komitmen Kemanusiaan

Prabowo Suarakan Krisis Gaza di Forum Internasional, Indonesia Tegaskan Komitmen Kemanusiaan

Turki - Presiden terpilih Prabowo Subianto memanfaatkan forum internasional Antalya Diplomacy Forum (ADF) di Turki untuk menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina. Pidato yang disampaikan pada Jumat (11/4/2025) tersebut menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno.

Eddy Soeparno, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (12/4/2025), menilai bahwa pidato Prabowo bukan sekadar pernyataan diplomatik, melainkan sebuah seruan moral yang merepresentasikan nurani kemanusiaan. Menurutnya, Prabowo dengan berani menyoroti standar ganda yang kerapkali diterapkan oleh negara-negara besar dalam menyikapi isu hak asasi manusia (HAM).

Kritik Terhadap Standar Ganda HAM

Prabowo secara tegas mengkritik inkonsistensi negara-negara Barat yang selama ini gencar mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan HAM di negara-negara berkembang. Namun, ironisnya, negara-negara tersebut justru memilih bungkam ketika menyaksikan pelanggaran HAM yang nyata terjadi di berbagai wilayah konflik, termasuk Gaza, Rohingya, Bosnia, bahkan penyiksaan di kamp Guantanamo.

"Anda datang kepada kami, Anda mengajarkan kami hak asasi manusia, tetapi ketika Anda melihat pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok di depan, setiap hari, setiap malam di televisi, banyak dari mereka yang datang untuk mengajarkan kami, mereka tetap diam," ujar Prabowo dalam pidatonya.

Eddy Soeparno menegaskan bahwa pelanggaran HAM tidak bisa dipilih-pilih. Jika suatu negara mampu mengecam pelanggaran HAM di satu tempat, maka standar yang sama harus diberlakukan untuk semua kasus. Hal ini, menurutnya, adalah tentang konsistensi dan keberanian moral.

Komitmen Konstitusional dan Aksi Nyata Indonesia

Keberanian Prabowo menyampaikan seruan ini di forum internasional, menurut Eddy, menunjukkan bahwa Indonesia tetap teguh memegang prinsip keadilan dan kemanusiaan sebagaimana yang diamanatkan oleh konstitusi. Konstitusi Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, sehingga membela Gaza bukan hanya soal politik luar negeri, melainkan juga amanat konstitusional yang tidak bisa dinegosiasikan.

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyampaikan komitmen konkret Indonesia dalam membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina. Indonesia telah mengirimkan tim medis dan mendirikan rumah sakit lapangan bersama Persatuan Emirat Arab (PEA). Selain itu, Indonesia berencana membangun rumah sakit tambahan di wilayah Palestina dan membuka pintu untuk perawatan warga sipil yang terluka.

"Kami punya rumah sakit lapangan medis. Kami ikut berpartisipasi di sana. Dan kami juga berkomitmen membangun rumah sakit lain di Palestina, di Tepi Barat, mungkin juga di Gaza," kata Prabowo.

Dukungan untuk Solusi Dua Negara

Selain bantuan kemanusiaan, Indonesia juga terus mendorong solusi damai yang berkelanjutan untuk konflik Israel-Palestina. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mendukung solusi dua negara atau two-state solution, yang menghormati hak rakyat Palestina sekaligus menjamin keamanan bagi rakyat Israel.

"Saya pikir pada akhirnya, harus ada kolaborasi yang damai. Itulah kunci menuju perdamaian sejati," jelasnya.

Eddy Soeparno mendesak masyarakat internasional untuk segera bertindak menghentikan kekerasan dan membuka akses kemanusiaan tanpa syarat. "Saat dunia memilih diam, Indonesia harus tetap bersuara. Dan suara itu hari ini disampaikan dengan tegas oleh Pak Prabowo. Kita harus berdiri di barisan yang benar," pungkasnya.

Berikut poin-poin penting yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam forum tersebut:

  • Menyerukan keadilan bagi korban tragedi kemanusiaan di Gaza.
  • Menegaskan dunia tidak boleh menerapkan standar ganda dalam menyikapi tragedi di Gaza.
  • Mengkritik negara-negara adidaya yang gagal dalam menerapkan nilai-nilai yang mereka ajarkan kepada negara berkembang.
  • Menyatakan Indonesia telah mengirim tim medis dan mendirikan rumah sakit lapangan di Palestina.
  • Berkomitmen membangun rumah sakit tambahan di Palestina.
  • Mendukung solusi dua negara sebagai solusi nyata konflik Israel-Palestina.