Tragedi Sungai Hudson: Penerbangan Ulang Tahun Berujung Maut bagi Keluarga Spanyol
Tragedi Sungai Hudson: Penerbangan Ulang Tahun Berujung Maut bagi Keluarga Spanyol
NEW YORK - Sebuah penerbangan wisata yang seharusnya menjadi perayaan ulang tahun berujung tragis di New York. Sebuah helikopter yang mengangkut enam orang jatuh ke Sungai Hudson pada hari Kamis, 10 April 2025, menewaskan seluruh penumpangnya.
Helikopter tersebut mengalami masalah teknis saat terbang di atas Sungai Hudson dan jatuh ke perairan dingin. Korban adalah satu keluarga asal Spanyol yang sedang merayakan ulang tahun ke-40 sang ibu.
"Mereka merayakan ulang tahun ibu mereka yang ke-40 dengan penerbangan wisata. Anak-anak mereka berusia 11 tahun atau lebih muda," kata Wali Kota Jersey City, Steven Fulop, kepada media.
Keluarga tersebut terdiri dari seorang eksekutif bisnis asal Spanyol, istrinya, dan ketiga anak mereka. Mereka tewas bersama pilot helikopter dalam kecelakaan yang terjadi saat tur udara di atas Manhattan, yang merupakan bagian dari paket "tur wisata utama Kota New York".
Investigasi Kecelakaan
Investigasi atas kecelakaan ini sedang berlangsung. Tim penyelam kepolisian masih mencari sisa-sisa helikopter, termasuk rotor utama yang belum ditemukan.
Beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan telah muncul. Fulop mengatakan bahwa penyebab sementara termasuk tabrakan dengan drone, serangan burung, atau kegagalan mekanis.
Sebuah video amatir menunjukkan bagian kokpit helikopter terlepas dari rotor sebelum jatuh ke sungai. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada kerusakan serius pada mesin atau struktur helikopter.
Jim Brauchle, mantan pilot militer dan pengacara di firma hukum Motley Rice, mengatakan bahwa insiden itu kemungkinan besar disebabkan oleh benturan antara rotor dan badan helikopter.
"Tampaknya rotor utama menabrak badan helikopter dan memotong ekornya," kata Brauchle. Dia menambahkan bahwa dua penyebab utama skenario ini adalah kegagalan mekanis atau manuver yang berlebihan.
Kesaksian Saksi Mata
Beberapa saksi mata melaporkan mendengar ledakan sebelum helikopter jatuh. Salah satunya adalah Arafa Cherif (47), seorang turis Swiss yang berada di dekat lokasi kejadian.
"Saya mendengar suara, tetapi saya pikir itu adalah bom atau semacamnya. Saya takut, begitu juga orang-orang di sebelah saya. Kemudian saya melihat banyak polisi dan petugas pemadam kebakaran," katanya kepada AFP.
Petugas darurat yang tiba di lokasi segera mengevakuasi dua korban ke rumah sakit. Namun, nyawa mereka tidak dapat diselamatkan.
Keluarga korban dari Spanyol telah tiba di New York untuk proses pengambilan jenazah. Pihak berwenang setempat membantu mempercepat pemulangan jenazah ke negara asal.
Kekhawatiran Keselamatan Penerbangan
Tragedi ini sekali lagi memicu kekhawatiran publik tentang keselamatan penerbangan sipil di Amerika Serikat.
Kecelakaan ini terjadi hanya beberapa bulan setelah kecelakaan fatal di Washington pada Januari lalu, yang melibatkan helikopter militer dan pesawat jet penumpang hingga menewaskan 67 orang.
Pemimpin wilayah Brooklyn Borough, Mark Levine, mengatakan bahwa kecelakaan ini mengingatkan akan risiko tinggi penerbangan wisata di daerah padat seperti New York.
"Ada sekitar 30 kecelakaan helikopter di New York sejak tahun 1980," kata Levine. Dia menyerukan peraturan yang lebih ketat tentang penerbangan wisata untuk memastikan keselamatan publik.
Daftar Dugaan Penyebab Kecelakaan:
- Tabrakan dengan drone
- Serangan burung
- Kegagalan mekanis
- Benturan antara rotor dan badan helikopter
- Manuver berlebihan