Hizbullah Serahkan Kendali Sebagian Besar Pos Militer di Lebanon Selatan kepada Tentara Nasional

Hizbullah Serahkan Kendali Sebagian Besar Pos Militer di Lebanon Selatan kepada Tentara Nasional

Beirut, Lebanon - Sebuah sumber terpercaya yang dekat dengan kelompok Hizbullah mengungkapkan bahwa sebagian besar lokasi militer milik kelompok tersebut di Lebanon selatan kini telah berada di bawah kendali penuh Tentara Lebanon. Langkah signifikan ini merupakan implementasi dari resolusi gencatan senjata yang mengakhiri konflik berkepanjangan antara Hizbullah dan Israel, yang mencapai puncaknya pada November tahun lalu.

Gencatan senjata yang ditengahi pada 27 November itu mewajibkan penarikan mundur pasukan Hizbullah dari wilayah selatan Sungai Litani, sebuah zona strategis yang berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Israel. Kesepakatan tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa hanya pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dan Tentara Lebanon yang diizinkan untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut. Hal ini menuntut Hizbullah untuk membongkar infrastruktur militernya dan menarik personelnya ke utara Sungai Litani.

"Dari total 265 posisi militer Hizbullah yang teridentifikasi di wilayah selatan Sungai Litani, sekitar 190 di antaranya telah diserahkan kepada Tentara Lebanon," ungkap sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonimitas.

Implikasi Gencatan Senjata dan Penarikan Israel

Gencatan senjata tersebut juga menetapkan tenggat waktu bagi Israel untuk menyelesaikan penarikan pasukannya dari Lebanon, yang semula ditetapkan pada Januari namun kemudian diperpanjang hingga 18 Februari. Meskipun sebagian besar pasukan Israel telah ditarik, mereka masih mempertahankan kehadiran di beberapa lokasi strategis yang dianggap penting. Insiden serangan Israel terhadap apa yang diklaim sebagai infrastruktur Hizbullah di Lebanon juga terus berlanjut, menambah kompleksitas situasi keamanan.

Peran Amerika Serikat dalam Pengawasan Gencatan Senjata

Wakil Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Lebanon dan membahas isu pelucutan senjata Hizbullah dengan para tokoh senior Lebanon. Dalam wawancaranya dengan saluran televisi Lebanon LBCI, Ortagus menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk mendesak pemerintah Lebanon agar sepenuhnya mematuhi ketentuan gencatan senjata, termasuk pelucutan senjata Hizbullah dan semua milisi.

"Kami terus mendesak pemerintah ini untuk sepenuhnya memenuhi penghentian permusuhan, dan itu termasuk melucuti senjata Hizbullah dan semua milisi," kata Ortagus.

Amerika Serikat memimpin sebuah komite, yang juga melibatkan Prancis, yang bertugas untuk memantau implementasi gencatan senjata tersebut.

Daftar Poin Penting:

  • Hizbullah telah menyerahkan kendali sebagian besar posisi militernya kepada Tentara Lebanon.
  • Penyerahan ini merupakan bagian dari implementasi gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.
  • Gencatan senjata menetapkan bahwa hanya Tentara Lebanon dan UNIFIL yang boleh hadir di selatan Sungai Litani.
  • Israel masih mempertahankan beberapa posisi di Lebanon.
  • Amerika Serikat terus mendorong pelucutan senjata Hizbullah.

Situasi di Lebanon selatan tetap sensitif dan memerlukan pemantauan yang cermat untuk memastikan implementasi penuh dari gencatan senjata dan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut. Kerjasama antara Tentara Lebanon, UNIFIL, dan semua pihak terkait sangat penting untuk mencapai tujuan ini.