Investasi Cepat Saham Energi Terbarukan: Strategi BPI Danantara

Investasi Cepat Saham Energi Terbarukan: Strategi BPI Danantara

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah mempertimbangkan strategi investasi yang berfokus pada proyek-proyek yang mampu memberikan return investasi secara cepat. Hal ini disampaikan menyusul pernyataan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, yang menekankan pentingnya pemilihan proyek yang dapat memicu mobilisasi pendanaan asing dan menghasilkan cashflow dalam waktu singkat. Tumiwa menyoroti potensi energi terbarukan, khususnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), sebagai pilihan investasi yang menjanjikan. Proyek-proyek ini, menurutnya, memiliki siklus pembangunan yang relatif singkat, hanya sekitar tiga tahun, sehingga mampu menghasilkan aliran dana yang signifikan dalam waktu dekat.

"Proyek energi terbarukan seperti PLTS dan PLTB memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pembangunan dan operasional," ujar Tumiwa dalam wawancara dengan Kompas.com pada Selasa, 4 Maret 2025. "Kecepatan ini krusial untuk menarik investor yang menginginkan return investasi yang cepat dan terukur. Memilih proyek yang baru beroperasi dalam lima atau sepuluh tahun mendatang bukanlah strategi yang ideal dalam konteks ini." Tumiwa juga menambahkan pentingnya peran investasi asing dalam menstabilkan nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sementara itu, CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, dalam jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 5 Maret 2024, menyatakan bahwa Danantara masih melakukan kajian mendalam terhadap beberapa proyek, termasuk proyek hilirisasi dan pembangunan pusat data. Rosan menjelaskan bahwa terdapat sejumlah parameter yang menjadi pertimbangan utama Danantara dalam pengambilan keputusan investasi. Parameter tersebut meliputi:

  • Kemampuan menciptakan lapangan kerja baru.
  • Pengurangan ketergantungan impor.
  • Peningkatan daya saing nasional.
  • Nilai tambah yang signifikan.
  • Kesesuaian dengan prinsip kehati-hatian.
  • Dampak positif jangka panjang bagi generasi mendatang.

Rosan menekankan bahwa semua proyek yang dipertimbangkan oleh Danantara masih dalam tahap kajian intensif oleh komite investasi dan tim pelaksana. Meskipun belum dapat menyebutkan secara spesifik proyek-proyek yang akan diprioritaskan, pernyataan Rosan dan Tumiwa mengindikasikan adanya pergeseran fokus investasi ke arah proyek-proyek yang menawarkan return yang lebih cepat, termasuk di sektor energi terbarukan, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi asing.

Kesimpulannya, percepatan return investasi menjadi prioritas utama BPI Danantara. Kombinasi antara proyek-proyek yang menghasilkan cashflow cepat dan upaya untuk menarik investasi asing menjadi strategi kunci bagi lembaga ini dalam mencapai tujuan investasinya. Keberhasilan strategi ini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal stabilitas nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.