Katy Perry Siap Mengangkasa Bersama Tunangan Jeff Bezos dalam Misi Bersejarah Blue Origin
Katy Perry Menuju Bintang-Bintang: Persiapan Misi Luar Angkasa Berawak Perempuan Blue Origin
Bintang pop dunia, Katy Perry, tengah mempersiapkan diri untuk sebuah perjalanan luar biasa: terbang ke luar angkasa. Ia akan bergabung dengan tunangan Jeff Bezos, Lauren Sanchez, serta empat perempuan inspiratif lainnya dalam sebuah misi bersejarah yang diinisiasi oleh Blue Origin. Penerbangan ini bukan sekadar perjalanan wisata, melainkan sebuah pernyataan kuat tentang peran perempuan dalam eksplorasi antariksa.
Persiapan Intensif: Dari Carl Sagan hingga Kekuatan Feminin
Menjelang keberangkatannya yang dijadwalkan pada Senin, 14 April 2025, dari Texas Barat menggunakan roket New Shepard, Perry mengungkapkan persiapan mendalam yang dilakukannya. Selain latihan fisik yang intensif, ia juga membenamkan diri dalam literatur ilmiah, khususnya karya-karya mendiang Carl Sagan.
"Aku selalu tertarik dengan astrofisika, astronomi, astrologi, dan bintang-bintang," ujarnya dalam wawancara eksklusif. "Kita semua terbuat dari debu bintang, dan kita berasal dari bintang." Perry mengaku mendengarkan 'Cosmos' karya Sagan dan membaca buku tentang teori string untuk menenangkan pikirannya setelah seharian berlatih untuk tur dunianya.
Namun, persiapan Perry tidak hanya terbatas pada aspek intelektual. Ia juga menekankan pentingnya kekuatan feminin, terutama setelah menjadi seorang ibu. "Aku menggunakan kekuatan feminine divine yang sudah kumiliki sejak lahir, dan semakin terasa setelah aku menjadi ibu. Rasanya levelnya meningkat," ungkapnya. Ia meyakini bahwa pengalaman menjadi ibu telah memberinya perspektif baru dan keberanian untuk menghadapi tantangan.
Misi Bersejarah: Menginspirasi Generasi Mendatang
Penerbangan ini akan menjadi penerbangan luar angkasa pertama yang seluruh awaknya perempuan sejak Valentina Tereshkova terbang solo ke luar angkasa pada tahun 1963. Selain Perry dan Sanchez, misi ini juga akan membawa jurnalis Gayle King, mantan ilmuwan roket NASA Aisha Bowe, ilmuwan riset Amanda Nguyen, dan produser film Kerianne Flynn.
Perry berharap perjalanannya ini dapat menginspirasi generasi mendatang, khususnya anak-anak perempuan, untuk mengejar impian mereka di bidang sains dan teknologi. "Setiap hari aku bicara pada diri sendiri, 'Kamu berani, kamu hebat, kamu melakukan ini untuk generasi berikutnya, untuk menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak perempuan, agar berpikir 'Aku bisa ke luar angkasa nanti. Tidak ada batasan,'" katanya.
Ia juga mengungkapkan ketertarikannya pada aspek teknis penerbangan dan keinginannya untuk lebih memahami STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) di balik misi tersebut.
Menjawab Kritik: Pentingnya Representasi dan Masa Depan Antariksa
Merespons kritik terhadap biaya dan publisitas misi ini, Perry menekankan pentingnya momen ini dalam sejarah. Ia menyoroti fakta bahwa hanya 14 persen dari semua orang yang pernah ke luar angkasa adalah perempuan.
"Ini momen penting untuk masa depan perjalanan luar angkasa komersial, dan untuk umat manusia secara umum, khususnya perempuan di seluruh dunia," tegasnya. Ia meyakini bahwa misi ini akan membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk berpartisipasi dalam eksplorasi antariksa dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Awak Misi Blue Origin:
- Katy Perry (Penyanyi Pop)
- Lauren Sanchez (Tunangan Jeff Bezos)
- Gayle King (Jurnalis)
- Aisha Bowe (Mantan Ilmuwan Roket NASA)
- Amanda Nguyen (Ilmuwan Riset)
- Kerianne Flynn (Produser Film)
Misi yang akan datang bukan hanya tentang perjalanan wisata luar angkasa, tetapi lebih dari itu, tentang memecahkan batasan, menginspirasi generasi mendatang, dan mendorong representasi yang lebih baik bagi perempuan di bidang sains dan teknologi. Perjalanan Katy Perry ke luar angkasa bukan hanya perjalanan pribadi, tetapi juga perjalanan simbolis bagi kemajuan umat manusia.