Meluruskan Fakta: Tiga Kesalahpahaman Umum tentang Donor Darah yang Perlu Diketahui

Kebutuhan akan transfusi darah tetap tinggi, terutama saat dan setelah periode liburan seperti Lebaran, ketika aktivitas donor darah cenderung menurun. Dr. Linda Lukitari Waseso, Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat, menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan donor darah untuk memastikan ketersediaan suplai darah yang cukup.

Namun, terlepas dari urgensi ini, masih banyak kesalahpahaman yang beredar di masyarakat mengenai donor darah. Mitos-mitos ini seringkali menjadi penghalang bagi individu yang sebenarnya bersedia untuk menyumbangkan darah mereka. Berikut adalah klarifikasi terhadap tiga mitos paling umum tentang donor darah:

Mitos 1: Donor Darah Menyebabkan Perubahan Berat Badan

Salah satu mitos yang paling sering didengar adalah bahwa donor darah dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan. Faktanya, donor darah tidak memiliki dampak langsung pada berat badan seseorang. Perubahan berat badan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pola makan, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Donor darah tidak mengubah metabolisme tubuh secara signifikan sehingga tidak menyebabkan perubahan berat badan yang substansial.

Mitos 2: Donor Darah Menyebabkan Kecanduan

Mitos lain yang cukup meresahkan adalah anggapan bahwa donor darah dapat menyebabkan kecanduan, mirip dengan efek narkoba. Klaim ini sama sekali tidak berdasar. Donor darah tidak melibatkan zat adiktif apa pun. Sensasi positif yang dirasakan oleh pendonor rutin berasal dari kepuasan psikologis karena telah berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa orang lain. Tidak ada ketergantungan fisik yang terbentuk akibat donor darah.

Mitos 3: Wanita Tidak Boleh Melakukan Donor Darah

Anggapan ini adalah mitos yang sangat menyesatkan. Wanita sangat diperbolehkan untuk mendonorkan darah, asalkan memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh PMI. Persyaratan ini meliputi berat badan minimal, kadar hemoglobin yang cukup, dan kondisi kesehatan yang baik secara umum. Wanita yang sedang hamil atau menyusui mungkin perlu menunda donor darah untuk sementara waktu, tetapi secara umum, wanita yang sehat memenuhi syarat untuk menjadi pendonor.

Syarat Umum Donor Darah:

Berikut adalah beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh calon pendonor:

  • Usia: 17-65 tahun
  • Berat badan: Minimal 45 kg
  • Kadar Hemoglobin: Minimal 12.5 g/dL untuk wanita dan 13.5 g/dL untuk pria
  • Tekanan darah: Sistolik 100-160 mmHg, Diastolik 60-100 mmHg
  • Tidak memiliki riwayat penyakit tertentu (seperti hepatitis B, hepatitis C, HIV, sifilis)

Kesimpulan

Dengan meluruskan mitos-mitos yang salah tentang donor darah, diharapkan lebih banyak orang akan terdorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan mulia ini. Setetes darah yang Anda sumbangkan dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Jangan biarkan kesalahpahaman menghalangi Anda untuk menjadi pahlawan bagi sesama.