Polri Siapkan Strategi Kontraflow dan One Way Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran

Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran: Polri Siapkan Strategi Jitu

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas) telah merampungkan berbagai persiapan teknis guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Langkah-langkah komprehensif telah disusun untuk mengantisipasi potensi kemacetan dan memastikan keamanan serta kenyamanan para pemudik. Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, menjelaskan bahwa persiapan ini meliputi survei menyeluruh terhadap jalur-jalur strategis, termasuk jalan tol, jalan nasional, serta titik-titik keramaian seperti tempat wisata, pelabuhan, bandara, dan stasiun. Kolaborasi dan koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci kesuksesan strategi ini.

Sebagai langkah antisipatif, Korlantas Polri telah menetapkan beberapa strategi utama untuk mengatur arus lalu lintas selama periode mudik. Salah satu strategi kunci adalah penerapan sistem contraflow di jalur tol, yang akan diterapkan secara terukur dan terencana untuk mengurai kepadatan. Lebih lanjut, untuk mengantisipasi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, akan diberlakukan sistem one way secara nasional. Strategi serupa juga akan diimplementasikan pada saat arus balik, tepatnya pada H-3 setelah Lebaran. Waktu pelaksanaan one way akan diumumkan secara resmi oleh pihak kepolisian mendekati puncak arus mudik dan balik, berdasarkan analisa situasi di lapangan. Penerapan one way ini bertujuan untuk menciptakan arus lalu lintas yang lebih terkendali dan mencegah terjadinya kemacetan panjang.

Untuk mengurangi beban di jalur utama, pemerintah akan mengoptimalkan penggunaan jalan tol fungsional. Tol Solo-Jogja dan Tol Japek Selatan, misalnya, diharapkan dapat meringankan kepadatan di wilayah Yogyakarta dan Cikampek. Hal ini menjadi solusi alternatif bagi pemudik dan mengurangi konsentrasi kendaraan di jalur-jalur yang rawan macet. Selain itu, Korlantas Polri juga telah mempersiapkan langkah khusus dalam mengatur arus penyeberangan di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Merak-Bakaheuni dan Ketapang-Gilimanuk. Skenario-skenario antisipatif telah disiapkan, termasuk pembuatan buffer zone untuk istirahat pemudik dan sistem penundaan jika terjadi kepadatan yang kritis di pelabuhan.

Dalam upaya optimalisasi manajemen lalu lintas, telah ditandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) yang mengatur pembatasan kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih dan mendorong penerapan sistem Work From Anywhere (WFA) selama periode mudik. Pembatasan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya dan memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi para pemudik. Program WFA diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi, sehingga berkontribusi pada kelancaran arus mudik dan balik.

Dengan berbagai strategi dan persiapan yang matang, Korlantas Polri optimistis arus mudik dan balik Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali. Prioritas utama adalah keselamatan dan kenyamanan para pemudik. Informasi lebih lanjut mengenai pengaturan lalu lintas akan disampaikan secara berkala melalui kanal-kanal resmi kepolisian.