Inspiratif! Pasangan Muda di Bandung Gelar Akad Nikah Sederhana Tanpa Resepsi Mewah, Fokus Tabungan Masa Depan
Pernikahan Sederhana yang Menginspirasi: Kisah Neli dan Helmi di Bandung
Di tengah tren pernikahan mewah yang kerap membebani finansial, pasangan muda asal Bandung, Neli Ardiani dan Helmi Abdul Hamid, justru memilih jalan yang berbeda. Mereka menggelar akad nikah sederhana tanpa resepsi megah, sebuah pilihan yang kini viral dan menginspirasi banyak orang.
Neli, melalui akun TikTok @nlardiani, membagikan momen bahagianya. Unggahannya memperlihatkan bagaimana mereka menyelenggarakan pernikahan yang khidmat dan bermakna, tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang, yaitu untuk memprioritaskan tabungan masa depan dan mewujudkan impian umrah bersama orang tua.
"Alasan aku dan suami memilih nikah tanpa resepsi biar bisa saving uang buat kita tabung berangkat umrah ajak orang tua. Doain semoga cepet terkumpul ya," ujar Neli kepada Wolipop.
Konsep Pernikahan yang Berbeda
Alih-alih menyajikan prasmanan mewah, Neli dan Helmi memilih memberikan nasi kotak kepada para tamu undangan sebagai ucapan terima kasih. Nasi kotak tersebut berisi hidangan lezat seperti nasi, beef lada hitam, kakap asam manis, cah saisin, kerupuk, puding, thai tea, air mineral, steak ayam, buah lengkeng, dan rujak malay. Bahkan, keluarga yang datang dari jauh diberikan snack box untuk sarapan.
Sebagai souvenir, mereka memberikan sayuran segar yang bisa dibawa pulang, tumblr cantik, dan bingkisan menarik untuk anak-anak.
Persiapan yang Matang
Neli menceritakan bahwa persiapan pernikahan dilakukan dengan detail dan terkonsep. Ia membuat moodboard yang berisi palet warna impian, referensi foto dan video, pilihan busana, konsep dekorasi, hingga flow pembagian nasi kotak dan souvenir.
- Penyewaan Masjid: Neli memesan masjid untuk akad nikah, memastikan ketersediaan ruangan makeup, jadwal acara, aturan, dan biaya.
- Riset Vendor: Ia melakukan riset mendalam untuk mencari vendor foto, makeup, dan busana pengantin yang sesuai dengan budget dan konsep yang diinginkan.
- Souvenir: Neli berburu souvenir di Cibadak dan memilih gelas tumblr seharga Rp 8.500 per buah, lengkap dengan kotak dan desain yang menarik. Ia juga membuat goodie bag khusus untuk anak-anak.
- Dokumen Pernikahan: Neli mengurus semua dokumen pernikahan, termasuk syarat dokumen, tes kesehatan, suntik tetanus, pendaftaran di KUA, dan bimbingan pranikah.
- Busana Keluarga: Ia berbelanja bahan kain di Pasar Baru untuk membuat busana seragam bagi ibu dan keluarga.
Anggaran Pernikahan yang Transparan
Neli juga membagikan rincian anggaran pernikahannya, yang mencapai sekitar Rp 40 juta. Anggaran tersebut meliputi:
- Dekorasi: Rp 3 juta
- Infaq Masjid: Rp 2,5 juta
- Jasa Penyelenggara Pernikahan & Pembawa Acara: Rp 2,5 juta
- Makeup Artist: Rp 2 juta
- Busana Pengantin: Rp 2,5 juta
- Busana Bapak Pengantin: Rp 3 juta
- Busana Ibu Pengantin: Rp 1,5 juta
- Makeup Ibu: Rp 500 ribu
- Seragam Keluarga: Rp 2,5 juta
- Sewa Kotak Seserahan: Rp 350 ribu
- Juru Foto: Rp 4 juta
- Souvenir Tamu: Rp 1,275 juta
- Goodie Bag Anak: Rp 450 ribu
- Katering & Souvenir Sayur: Rp 13,750 juta
- Souvenir Sayuran: Rp 1 juta
- Busana Bridesmaid: Rp 1,740 juta
- Hand Bouquet: Rp 175 ribu
Reaksi Positif dari Warganet
Unggahan Neli mendapatkan respons positif dari warganet. Banyak yang terinspirasi dengan keputusannya untuk menikah sederhana dan fokus pada masa depan.
"Plis normalisasi nikah yg kek gini.. pas anakku nanti.. jgn gedein gengsi," tulis salah satu komentar.
Kisah pernikahan Neli dan Helmi menjadi bukti bahwa kebahagiaan tidak harus diukur dengan kemewahan. Dengan perencanaan yang matang dan prioritas yang jelas, pernikahan impian dapat diwujudkan tanpa harus membebani finansial.
"Semoga bisa jadi referensi buat teman-teman ya! Yang terpenting acara uang dibuat sesuai kemampuan masing-masing dan tidak memaksakan. Semoga Allah lancarkan amin," pungkas Neli.
Kisah inspiratif ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pasangan muda untuk berani memilih pernikahan yang sesuai dengan kemampuan dan prioritas mereka.