Waspadai! Lima Jenis Makanan dan Minuman Ini Berpotensi Memicu Pertumbuhan Sel Kanker

Waspadai! Lima Jenis Makanan dan Minuman Ini Berpotensi Memicu Pertumbuhan Sel Kanker

Kanker merupakan penyakit multifaktorial yang kompleks, dipengaruhi oleh interaksi antara faktor genetik dan gaya hidup. Pola makan yang kurang sehat dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Beberapa jenis makanan tertentu diduga berperan dalam mendukung pertumbuhan sel kanker karena mengandung senyawa yang dapat memicu perkembangan dan penyebaran sel abnormal ini di dalam tubuh.

Menurut Alyssa Tatum, seorang ahli diet klinis dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, terdapat beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu diwaspadai karena potensinya dalam memicu kanker. Berikut adalah lima jenis makanan dan minuman tersebut, beserta penjelasannya:

1. Daging Merah

Daging merah, seperti daging sapi dan domba, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal (kanker usus besar). Konsumsi daging merah sebaiknya dibatasi dan tidak dikonsumsi berlebihan.

Tatum menyarankan untuk lebih mengutamakan pola makan berbasis tumbuhan, di mana sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian menjadi mayoritas asupan harian. Protein hewani rendah lemak dan produk susu dapat melengkapi sisanya.

Ia merekomendasikan untuk mengonsumsi kurang dari 500 gram daging merah per minggu. Selain itu, cara memasak daging merah juga perlu diperhatikan. Memasak daging pada suhu tinggi, seperti memanggang burger atau steak, dapat menghasilkan senyawa karsinogenik yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode memasak pada suhu rendah seperti memanggang dalam oven.

Apabila tetap ingin mengonsumsi daging merah, pilihlah potongan daging yang rendah lemak, buang bagian lemaknya, atau rendam daging sebelum dimasak. Pilihlah sumber protein sehat lainnya seperti protein nabati, unggas, dan makanan laut.

2. Daging Olahan

Daging olahan, seperti sosis, bacon, ham, dan daging deli, juga memiliki risiko tinggi terhadap kanker. Daging olahan seringkali diawetkan dengan menggunakan nitrat dan nitrit, yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal dan kanker lambung.

Saat membeli daging olahan, pilihlah produk yang bebas nitrat dan nitrit, atau pilih yang memiliki kandungan natrium dan lemak lebih rendah. Selalu periksa label nutrisi dan bandingkan dengan produk lain.

3. Alkohol

Konsumsi alkohol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker lambung, kolorektal, esofagus, hati, pankreas, dan payudara. Alkohol dapat merusak jaringan tubuh seiring berjalannya waktu, yang dapat menyebabkan perubahan pada DNA sel dan meningkatkan risiko kanker.

Konsumsi alkohol sebaiknya dilakukan secara moderat. Batasan yang direkomendasikan adalah maksimal satu gelas per hari untuk wanita, dan dua gelas per hari untuk pria.

4. Makanan dan Minuman Ultra Proses

Makanan dan minuman ultra-proses seringkali mengandung kadar gula dan natrium yang tinggi, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko untuk berbagai jenis kanker.

Batasi konsumsi makanan ultra-proses dan pilihlah porsi yang lebih kecil. Fokuslah pada makanan segar dan alami yang kaya akan nutrisi.

5. Makanan dan Minuman dengan Tambahan Gula

Produk yang mengandung tambahan gula atau pemanis buatan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kanker. Penelitian mengenai risiko kanker dari pemanis buatan masih beragam, namun sebaiknya konsumsi pemanis buatan dilakukan secukupnya saja.

Pola Makan dan Risiko Kanker: Sebuah Perspektif Jangka Panjang

Mengonsumsi satu potong daging asap atau satu kaleng minuman manis tidak serta merta menyebabkan kanker. Risiko kanker lebih dipengaruhi oleh kebiasaan konsumsi yang berulang-ulang dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang secara konsisten, serta membatasi konsumsi makanan dan minuman yang berpotensi meningkatkan risiko kanker.