Jakarta Utara Siaga Banjir Pesisir: Gelombang Tinggi Ancam 12 Wilayah Akibat Fenomena Astronomi
Jakarta Utara bersiap menghadapi potensi banjir pesisir atau rob yang diperkirakan akan melanda 12 wilayahnya. Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi periode kritis antara 14-19 April dan 20 April-4 Mei 2025.
Wilayah yang Berpotensi Terdampak:
- Kamal Muara
- Kapuk Muara
- Penjaringan
- Pluit
- Ancol
- Kamal
- Marunda
- Cilincing
- Kali Baru
- Muara Angke
- Tanjung Priok
- Kepulauan Seribu
Ancaman banjir rob ini dipicu oleh kombinasi dua fenomena astronomi yang signifikan. Pertama, adalah fenomena bulan purnama yang terjadi pada hari Minggu, 13 April 2025. Tarikan gravitasi bulan purnama dapat menyebabkan peningkatan signifikan pada ketinggian air laut.
Kedua, adalah fenomena Super New Moon, atau fase bulan perigee dan bulan baru, yang diperkirakan terjadi pada 27 April 2025. Perigee adalah titik terdekat bulan dengan bumi dalam orbitnya. Saat Super New Moon terjadi, tarikan gravitasi bulan menjadi lebih kuat, sehingga semakin meningkatkan potensi terjadinya banjir rob.
BMKG melalui akun Instagram @dkijakarta, telah mengumumkan potensi ini dan menghimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Peningkatan ketinggian air laut maksimum akibat kombinasi fenomena ini dapat menyebabkan banjir pesisir yang signifikan di wilayah Jakarta Utara.
Pemerintah Kota Jakarta Utara telah mengambil langkah-langkah preventif untuk meminimalkan dampak banjir rob. Diantaranya adalah:
- Sosialisasi Intensif: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi banjir rob dan langkah-langkah yang harus diambil.
- Peningkatan Infrastruktur: Memastikan sistem drainase berfungsi optimal dan melakukan perbaikan tanggul yang rusak.
- Penyediaan Logistik: Menyiapkan persediaan logistik seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan di lokasi-lokasi pengungsian.
- Koordinasi Lintas Sektor: Memperkuat koordinasi antara berbagai instansi pemerintah, termasuk BPBD, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Sosial.
Masyarakat di wilayah pesisir Jakarta Utara diimbau untuk terus memantau informasi dari BMKG dan pemerintah daerah, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dan keluarga. Kesiapsiagaan dan tindakan preventif adalah kunci untuk mengurangi risiko dan dampak banjir rob.