Titiek Puspa: Kisah Santai Sang Legenda Musik dalam Menghadapi Hak dan Royalti

Titiek Puspa: Kisah Santai Sang Legenda Musik dalam Menghadapi Hak dan Royalti

Kepergian Titiek Puspa pada usia 87 tahun, Jumat (10/4/2025), meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia. Selain karya-karyanya yang abadi, sosok Titiek Puspa dikenal dengan kepribadiannya yang unik dan pandangannya yang santai dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk hak dan royalti sebagai seorang musisi.

Titiek Puspa, yang telah malang melintang di industri hiburan dengan merilis banyak album dan tampil di berbagai acara televisi, memiliki cerita tersendiri mengenai hak dan royalti. Di tengah keluhan banyak musisi yang merasa dirugikan, Titiek Puspa justru mengaku tidak pernah terlalu ambil pusing soal royalti. Dalam sebuah kesempatan wawancara beberapa tahun lalu di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ia berkelakar bahwa dirinya adalah orang yang "bodoh dan masa bodo".

Namun, bukan berarti Titiek Puspa tidak peduli dengan haknya sebagai seorang seniman. Ia selalu menanyakan perihal pembayaran setiap kali tampil di televisi atau panggung lainnya. Hanya saja, ia tidak terlalu mempermasalahkan jika haknya tersebut tidak terpenuhi. Baginya, yang terpenting adalah berkarya dan menghibur masyarakat.

Filosofi Hidup yang Unik

Titiek Puspa juga dikenal sebagai sosok yang tidak pernah mempersoalkan kostum panggung yang gemerlap. Ia menganggap hal itu sebagai bagian dari profesionalitasnya sebagai seorang penyanyi. Ia selalu siap memberikan yang terbaik bagi penonton, tanpa memikirkan imbalan yang akan diterimanya.

"Saya mau dibayar atau gak, cuma nanya 'ini ada duitnya gak?' Kalau pakai baju begini (gemerlap) udah, saya diemin," ujarnya dengan nada santai.

Kesibukan Titiek Puspa dalam berkarya membuatnya tidak punya waktu untuk mengurusi orang-orang yang mungkin pernah mengambil haknya. Ia memilih untuk fokus pada pekerjaannya dan memberikan yang terbaik bagi para penggemarnya. Ia percaya bahwa jika ada haknya yang diambil orang lain, mungkin saja hal itu memang sudah menjadi rezeki orang tersebut.

"Saya dulu terlalu amat sibuk. Saya percaya ada sesuatu pada diri saya di ambil orang, ya itu hak dia. Jadi saya tidak terlalu mempermasalahkan," tuturnya.

Warisan Abadi

Pandangan hidup Titiek Puspa yang easy going ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada materi dan lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti berkarya dan memberikan yang terbaik bagi orang lain. Kepergiannya memang meninggalkan duka, namun warisan karyanya dan filosofi hidupnya akan terus dikenang dan menginspirasi generasi penerus.

Kisah Titiek Puspa ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi persoalan hak dan royalti dengan kepala dingin. Ia tidak menyangkal pentingnya hak sebagai seorang seniman, namun ia juga tidak membiarkan hal itu mengganggu fokusnya dalam berkarya. Dengan pandangan hidup yang unik dan santai, Titiek Puspa berhasil meraih kesuksesan dan meninggalkan jejak yang abadi di dunia musik Indonesia.

Poin-Poin Penting:

  • Titiek Puspa meninggal dunia pada usia 87 tahun.
  • Ia dikenal dengan pandangannya yang santai mengenai hak dan royalti.
  • Ia selalu menanyakan perihal pembayaran, namun tidak terlalu mempermasalahkan jika haknya tidak terpenuhi.
  • Ia menganggap kostum panggung yang gemerlap sebagai bagian dari profesionalitasnya.
  • Ia percaya bahwa jika ada haknya yang diambil orang lain, mungkin saja hal itu sudah menjadi rezeki orang tersebut.
  • Filosofi hidupnya yang easy going menjadi inspirasi bagi banyak orang.
  • Warisan karyanya dan filosofi hidupnya akan terus dikenang dan menginspirasi generasi penerus.