Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Mata Uang Eropa dan Regional Masih Perkasa

Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Mata Uang Eropa dan Regional Masih Perkasa

Nilai tukar Rupiah menunjukkan sinyal positif terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Reuters per 13 April 2025, Rupiah menguat 0,2% terhadap Dolar AS, berada di posisi Rp 16.766. Penguatan ini sedikit meredakan kekhawatiran setelah sebelumnya Dolar AS sempat mendekati level Rp 17.000.

Namun, di sisi lain, mata uang Euro dan beberapa mata uang regional Asia Pasifik masih menunjukkan tren penguatan terhadap Rupiah. Euro tercatat berada di level Rp 19.073, mengalami penguatan signifikan sebesar 1,38%. Pergerakan Euro hari ini cukup fluktuatif, dibuka pada Rp 18.812, dengan range perdagangan antara Rp 18.804 hingga Rp 19.263.

Pergerakan Mata Uang Regional:

Beberapa mata uang regional juga terpantau menguat terhadap Rupiah:

  • Dolar Singapura: Menguat 0,81% ke level Rp 12.718.
  • Yen Jepang: Menguat 0,58% ke level Rp 116,97.
  • Ringgit Malaysia: Menguat 0,91% ke level Rp 3.794,35.
  • Dolar Australia: Menguat 0,92% ke level Rp 10.552,52.

Penguatan mata uang-mata uang ini mengindikasikan adanya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah. Analis pasar keuangan menyebutkan bahwa sentimen global dan kebijakan moneter masing-masing negara turut berperan dalam dinamika pergerakan mata uang. Meskipun Rupiah menunjukkan penguatan terhadap Dolar AS, investor dan pelaku pasar tetap perlu mewaspadai potensi fluktuasi nilai tukar di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Perlu diperhatikan bahwa data nilai tukar mata uang ini bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Informasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkini mengenai pergerakan nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah.