Indonesia-China Gelar Dialog Strategis tentang Transisi Energi Hijau
Beijing – Delegasi tinggi Indonesia yang dipimpin Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengawali rangkaian pertemuan bilateral dengan pemerintah China dalam kerangka kerja sama pengembangan energi bersih. Kunjungan resmi yang berlangsung sejak Minggu (13/4/2025) tersebut difokuskan pada studi kebijakan transisi energi dan implementasi teknologi hijau.
Di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, rombongan delegasi disambut perwakilan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China Wang Min dan diplomat Indonesia Parulian Silalahi. Pertemuan pembuka di ruang VVIP bandara menjadi platform awal pertukaran pandangan mengenai capaian China dalam:
- Peningkatan kualitas udara melalui konversi energi
- Pengembangan infrastruktur kendaraan listrik terintegrasi
- Sistem insentif untuk industri energi terbarukan
Eddy Soeparno menggarisbawahi transformasi lingkungan Beijing yang tercatat mengalami peningkatan signifikan dalam Indeks Kualitas Udara (AQI). Data yang dirujuk menunjukkan lonjakan hari dengan kualitas udara optimal dari 13 hari (2013) menjadi 300 hari (2023), didorong oleh:
- Alih fungsi 60% pembangkit listrik ke sumber terbarukan
- Regulasi ketat emisi industri
- Subsidi pemerintah untuk teknologi ramah lingkungan
Dalam agenda kunjungan selama empat hari, delegasi akan mengunjungi pusat inovasi kendaraan listrik di Shenzhen dan kompleks industri panel surya terbesar di Asia Timur. "Pemerintah China telah membuktikan bahwa transisi energi bisa berjalan paralel dengan penguatan industri domestik," tegas Eddy dalam sesi diskusi dengan media.
Kerja sama bilateral ini juga menyentuh aspek transfer teknologi dan skema investasi untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 Indonesia. Sebanyak tiga nota kesepahaman sedang dirancang mencakup:
- Pengembangan smart grid berkapasitas 5GW
- Pembangunan pabrik baterai lithium nasional
- Program pelatihan tenaga ahli energi terbarukan
Pertemuan dengan Ketua CPPCC Wang Huning diagendakan membahas mekanisme pendanaan hybrid melalui skema public-private partnership dan pembiayaan multilateral. Eddy menegaskan komitmen Indonesia untuk menyeimbangkan percepatan transisi energi dengan perlindungan terhadap industri lokal.