Diplomasi Intensif Prabowo Subianto: Usulan Penyesuaian Anggaran Kementerian Luar Negeri
Jakarta - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, menyerukan perlunya penyesuaian anggaran Kementerian Luar Negeri (Kemlu) guna mendukung agenda diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang semakin aktif. Dalam diskusi panel bertajuk Geopolitik dan Keamanan di The Yudhoyono Institute (TYI), Dino menekankan pentingnya mempertahankan atau bahkan meningkatkan alokasi dana untuk perjalanan dinas luar negeri Kemlu.
Dino menjelaskan bahwa kunjungan Presiden Prabowo ke berbagai negara, termasuk China, Amerika Serikat, dan negara-negara Timur Tengah, memerlukan tindak lanjut diplomatik yang memadai. "Kita memiliki presiden yang sangat aktif dalam diplomasi internasional. Setiap kunjungan membutuhkan persiapan teknis, politis, dan diplomatis yang matang," ujarnya. Ia juga mengingatkan agar pemotongan anggaran tidak berdampak pada demoralisasi di lingkungan Kemlu.
Berikut beberapa poin kunci yang diangkat dalam diskusi: - Prioritas Diplomasi: Perlunya Kemlu mendapat dukungan anggaran yang memadai untuk mengoptimalkan hasil kunjungan presiden. - Efisiensi Anggaran: Usulan penyesuaian anggaran tanpa mengurangi esensi fungsi diplomasi. - Tindak Lanjut Kunjungan: Pentingnya persiapan teknis dan politis pasca-kunjungan presiden.
Dino menambahkan, meski pemerintah sedang mengencangkan ikat pinggang anggaran, sektor diplomasi seharusnya tidak menjadi korban. "Ini momentum untuk memperkuat foreign policy. Jangan sampai anggaran yang terbatas justru melemahkan posisi kita di kancah global," tegasnya.