Kenaikan Harga Emas Picu Penurunan Transaksi di Pasar Tradisional
Jakarta - Pelaku usaha emas di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan, menghadapi tantangan bisnis signifikan akibat melambatnya transaksi seiring melonjaknya harga logam mulia. Fenomena ini telah berlangsung lebih dari setahun terakhir, dengan penurunan pembeli mencapai titik yang mengkhawatirkan.
Salah satu pedagang, Almas (40), mengungkapkan bahwa harga emas 23 karat di tokonya kini mencapai Rp1,2 juta per gram, padahal sebelumnya hanya berkisar Rp850.000-Rp900.000. "Masyarakat lebih memprioritaskan kebutuhan pokok seperti beras dibandingkan berinvestasi emas di kondisi ekonomi saat ini," jelasnya. Kondisi serupa dialami King (39), pedagang lain yang menyatakan harga emas 24 karat di tokonya telah menembus Rp1,8 juta per gram.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan pembeli: - Kenaikan harga emas yang signifikan - Peralihan konsumen ke pembelian secara daring - Perubahan prioritas belanja masyarakat
"Banyak pelanggan tetap yang sudah tidak terlihat lagi, bahkan saat momen Lebaran sekalipun," keluh King, menambahkan bahwa tren ini mulai terasa sejak 2024. Kedua pedagang sepakat bahwa fluktuasi harga yang tidak stabil telah membuat konsumen lebih berhati-hati dalam berinvestasi emas fisik.