Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Desak Pengisian Jabatan Dubes RI untuk AS

Jakarta – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal menekankan pentingnya pemerintah segera mengisi posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan dalam diskusi panel bertema Geopolitik dan Keamanan yang digelar oleh The Yudhoyono Institute (TYI) di Jakarta. Dino menyoroti bahwa ketiadaan duta besar dapat menghambat kinerja diplomasi Indonesia, terutama dalam menghadapi dinamika politik dan perdagangan global yang semakin kompleks.

Menurut Dino, situasi geopolitik saat ini, termasuk kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh AS, memerlukan peran aktif seorang duta besar. "Tanpa kehadiran duta besar, upaya diplomasi dan negosiasi menjadi kurang optimal," ujarnya. Ia juga mengapresiasi kinerja Ida Bagus Made Bimantara (Sade Bimantara) yang saat ini menjabat sebagai Kuasa Usaha Ad Interim di AS, namun menegaskan bahwa posisi duta besar tetap tidak tergantikan.

  • Pentingnya Peran Dubes: Posisi duta besar dinilai krusial dalam mengantisipasi kebijakan AS yang berdampak pada Indonesia.
  • Kinerja Kuasa Usaha: Meski Sade Bimantara diakui kompeten, keberadaan duta besar tetap dibutuhkan untuk mengoptimalkan diplomasi.
  • Tantangan Perdagangan: Indonesia tengah menghadapi tarif impor dari AS sebesar 32%, yang memerlukan negosiasi intensif.

Dino juga mengingatkan bahwa posisi ini telah kosong selama dua tahun sejak Rosan Perkasa Roeslani, duta besar sebelumnya, bergabung dalam Kabinet Pemerintahan. Ia menegaskan bahwa pengisian jabatan ini tidak bisa ditunda lagi mengingat semakin tingginya tantangan diplomasi dan perdagangan antara Indonesia dan AS.