Pakar Ekonomi Soroti Pentingnya Alokasi Efisiensi APBN untuk Stimulus Pertumbuhan
Jakarta - Langkah pemerintah dalam melakukan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp300 triliun mendapat apresiasi dari kalangan ekonom. Namun, pakar memperingatkan bahwa langkah ini harus diikuti dengan alokasi yang tepat agar berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
Menurut analisis ekonom senior, efisiensi anggaran belanja modal dan barang akan optimal jika dialokasikan ke sektor-sektor produktif yang mampu menciptakan multiplier effect. Sektor pariwisata disebut sebagai salah satu bidang yang potensial untuk menerima alokasi ini, mengingat kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
Berikut poin-poin krusial yang disoroti: - Prioritas alokasi anggaran ke sektor dengan dampak ekonomi tinggi - Percepatan penyerapan anggaran untuk menghindari inefisiensi biaya - Peningkatan perlindungan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat - Optimalisasi sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah
Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi global, pemerintah juga didorong untuk memperkuat program perlindungan sosial. Langkah ini dinilai krusial untuk menjaga stabilitas permintaan domestik yang menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi.