Ketegangan Pedagang Emas di Pasar Bukit Duri Akibat Lonjakan Harga Logam Mulia

Jakarta - Suasana panas kerap terjadi di antara pedagang dan pembeli emas di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan, menyusul ketidaksepakatan harga jual-beli logam mulia. Salah satu pedagang senior, Almas (60), mengungkapkan bahwa konflik ini dipicu oleh ekspektasi pelanggan yang ingin menjual emas dengan harga tinggi sesuai kondisi pasar terkini.

Menurut Almas, banyak pelanggan datang dengan harapan memperoleh harga Rp 1,8 juta per gram untuk emas 24 karat, mengacu pada informasi dari media. Namun, sebagai pedagang, ia hanya mampu menawarkan harga beli sekitar Rp 1,5 juta per gram. "Banyak yang marah karena merasa dirugikan, padahal kami juga harus mempertimbangkan margin dagang," ujarnya.

Berikut faktor pemicu ketegangan di lapangan: - Disparitas harga: Pelanggan kerap membandingkan harga beli lama (Rp 800.000/gram) dengan harga pasar saat ini. - Biaya pemrosesan: Pedagang harus memotong ongkos pencucian dan pemolesan emas bekas. - Fluktuasi pasar: Risiko kerugian jika harga emas turun setelah pembelian.

Meski kerap terjadi silang pendapat, Almas tetap berkomitmen memberikan harga wajar. Emas yang dibeli akan melalui proses pembersihan sebelum dijual kembali. "Ini bisnis jangka panjang. Kepercayaan pelanggan lebih penting daripada untung sesaat," tegasnya.