Eskalasi Perang Dagang AS-China Picu Kekhawatiran Global

Jakarta – Mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan keprihatinannya atas semakin memanasnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Konflik ekonomi antara dua raksasa global ini dinilai berpotensi mengalihkan perhatian dunia dari isu-isu mendesak lainnya, seperti perubahan iklim dan ketimpangan sosial.

Dalam pidatonya di acara yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute di Jakarta, SBY menegaskan bahwa perang dagang tidak hanya berdampak pada hubungan bilateral kedua negara, tetapi juga memengaruhi stabilitas ekonomi global. "Kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa konflik ini menyedot energi dan sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk menangani krisis iklim dan kemiskinan," ujarnya.

Berikut adalah dampak tarif impor yang diberlakukan oleh AS dan China terhadap beberapa negara:

  • Indonesia: 32%
  • Kamboja: 49%
  • Vietnam: 46%
  • Thailand: 36%
  • Malaysia: 24%

SBY juga menekankan pentingnya peran Indonesia dalam forum internasional untuk mendorong resolusi damai atas konflik ini. "Sebagai negara yang menganut politik bebas aktif, kita harus aktif menyuarakan solusi yang adil dan berkelanjutan," tambahnya. Ia mengingatkan bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan multidimensional yang memerlukan kerja sama global, bukan persaingan yang merusak.