SBY Serukan Peran Aktif Indonesia dalam Isu Global Meski Berpolitik Bebas Aktif
Jakarta – Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa prinsip politik bebas aktif yang dipegang Indonesia tidak boleh diartikan sebagai sikap pasif. Dalam sebuah diskusi panel bertajuk Perkembangan dan Dinamika Dunia Terkini di Jakarta, SBY menekankan pentingnya Indonesia bersuara lantang dalam forum internasional, khususnya menyikapi tantangan geopolitik, ekonomi, dan keamanan global.
"Politik bebas aktif bukan alasan untuk berdiam diri. Sebagai bangsa besar, kita harus berani menyampaikan pandangan dan berkontribusi nyata," tegas SBY. Ia menambahkan, meski kemampuan Indonesia terbatas, negara ini wajib menjadi bagian dari solusi atas krisis dunia, termasuk ketegangan perdagangan dan perubahan iklim.
Poin-Poin Penting yang Disampaikan SBY:
- Keterlibatan Global: Indonesia perlu aktif dalam diplomasi internasional tanpa melanggar prinsip politik bebas aktif.
- Tanggung Jawab Bersama: SBY menyoroti perlunya kolaborasi global untuk mengatasi kemiskinan, ketimpangan, dan dampak perubahan iklim.
- Kritik terhadap Negara Maju: SBY mengkhawatirkan mengabaikan kewajiban internasional, seperti AS dan China yang fokus pada perang dagang.
- Solusi Lunak vs Kekerasan: SBY memperingatkan bahaya pendekatan hard power dalam menyelesaikan konflik regional.
SBY juga mengingatkan bahwa dunia saat ini terlalu terdistraksi oleh persaingan ekonomi dan geopolitik, sementara isu-isu mendesak seperti lingkungan terabaikan. "Kita tidak boleh lupa bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata yang membutuhkan aksi kolektif," tambahnya.