Program TAMASYA Dorong Kesetaraan Gender di Dunia Kerja Pasca Melahirkan

New York – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (KKPK) memperkenalkan inisiatif baru untuk mendukung perempuan kembali ke dunia kerja setelah melahirkan. Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) menjadi solusi konkret dengan menyediakan akses terhadap layanan penitipan anak yang ramah dan terjangkau.

Wakil Menteri KKPK, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyampaikan hal tersebut dalam forum Demographic Intelligence for Health Equity di Markas PBB, New York. "Program ini dirancang untuk memastikan perempuan tidak perlu memilih antara karir dan pengasuhan anak," tegas Isyana. Program TAMASYA tidak hanya mendukung kesetaraan gender, tetapi juga memaksimalkan potensi bonus demografi dengan meningkatkan partisipasi tenaga kerja perempuan.

Fokus Kebijakan Berbasis Data Isyana menekankan pentingnya perencanaan berbasis data dalam pembangunan. Pemerintah mengembangkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan kebijakan tepat sasaran. "DTSEN membantu kami mengidentifikasi kelompok rentan, seperti ibu hamil dan lansia, sehingga intervensi bisa lebih efektif," ujarnya.

Program Pendukung Lainnya - Makanan Bergizi Gratis (MBG): Selain menekan angka stunting, program ini menciptakan lapangan kerja bagi perempuan di sektor logistik makanan. - Bina Keluarga Lansia: Memberdayakan lansia melalui perawatan berbasis keluarga dan komunitas. - Pusat Informasi Konseling Genre: Membantu generasi muda mempersiapkan diri menghadapi tantangan demografi.

Isyana menambahkan, integrasi data keluarga ke dalam DTSEN memastikan distribusi bantuan seperti MBG tepat sasaran. "Ini adalah contoh bagaimana data bisa mentransformasi kebijakan publik," pungkasnya.