Ekspor Minyak Nilam Aceh ke Prancis Capai Rekor Baru Melalui Bandara Sultan Iskandar Muda
Aceh – PT U Green Aromatics International, anak perusahaan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), berhasil mengekspor satu ton minyak nilam asal Aceh ke Prancis melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM). Pengiriman ini menandai tonggak sejarah baru sebagai ekspor langsung pertama dari Aceh, menggantikan rute sebelumnya yang melalui Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara.
Direktur PT U Green Aromatics International, Faisal, mengungkapkan bahwa pengiriman ini dilakukan bekerja sama dengan Garuda Indonesia. "Ini merupakan pencapaian besar bagi kami dan petani nilam di Aceh. Dengan dukungan Garuda, proses ekspor menjadi lebih efisien," ujarnya. Minyak nilam tersebut ditujukan untuk perusahaan Nat’ Green di Prancis, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,5 miliar.
Berikut rincian pengiriman minyak nilam Aceh: - Sumber bahan baku: Dibeli dari petani di Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang. - Harga pembelian: Rp1,2 juta per kilogram. - Frekuensi ekspor: Sejak 2018, telah dilakukan 33 kali pengiriman ke Eropa, dengan 30 kali di antaranya ke Prancis.
Permintaan pasar Prancis tercatat mencapai 2-5 ton per bulan, namun produksi lokal belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan tersebut. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan yang terus meningkat," tambah Faisal.
Rektor USK, Prof. Marwan, menyambut baik kolaborasi ini dan berharap kerja sama serupa dapat diterapkan untuk produk turunan lainnya, seperti parfum hasil UMKM binaan USK. "Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bea Cukai, sangat penting untuk kelancaran proses ekspor," katanya.