Pembantaian Brutal di Yahukimo: 12 Pendulang Emas Tewas dengan Luka Parah

Tim gabungan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua dan RSUD Dekai berhasil menyelesaikan proses identifikasi terhadap 12 jenazah korban kekerasan bersenjata di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Para korban, yang diduga merupakan pekerja tambang emas tradisional, ditemukan dalam kondisi tubuh yang mengalami luka-luka parah akibat serangan senjata tajam dan benda tumpul.

Menurut keterangan resmi dari Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, para korban menunjukkan tanda-tanda kekerasan ekstrem. "Kondisi jenazah sangat memprihatinkan dengan berbagai luka di bagian vital seperti leher, perut, dan dada. Beberapa korban menunjukkan tanda-tanda luka bacok dalam, tusukan benda tajam, dan trauma tumpul," jelas Faizal. Proses identifikasi dilakukan secara hati-hati mengingat kondisi jenazah yang sudah tidak utuh.

Berikut rincian temuan tim medis: - Luka bacok dalam di area leher dan perut - Tusukan benda tajam di bagian dada - Trauma tumpul di kepala dan wajah - Luka panah di beberapa bagian tubuh

Lokasi penemuan jenazah tersebar di sepanjang area penambangan rakyat dekat Sungai Silet. Kejadian ini diduga terjadi dalam rentang waktu 6-7 April 2025, namun baru dilaporkan sepekan kemudian. Hingga saat ini, proses evakuasi dan penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku di balik insiden berdarah ini.