Komunitas Sepeda Ibu Rumah Tangga Jadi Solusi Atasi Jeratan Pinjaman Online

Sumenep, Jawa Timur – Desy Wulandari, Ketua Bidadari Gowes Kebunan (BGK), mengungkapkan bahwa banyak perempuan, terutama ibu rumah tangga, enggan mengakui keterlibatan mereka dalam pinjaman online (pinjol). Menurutnya, hal ini sering dianggap sebagai aib yang harus ditutupi. Komunitas BGK, yang beranggotakan 19 ibu rumah tangga, menjadi wadah untuk berbagi cerita dan dukungan, meskipun awalnya dibentuk untuk kegiatan bersepeda.

Desy, yang juga menjabat sebagai Kepala Urusan Umum Desa Kebunan, menjelaskan bahwa tekanan ekonomi menjadi pemicu utama perempuan terjebak pinjol. Beberapa alasan yang sering muncul antara lain:

  • Kebutuhan dasar keluarga, seperti biaya hidup sehari-hari.
  • Tuntutan gaya hidup di lingkungan sosial.
  • Biaya pendidikan anak, terutama bagi yang tidak memenuhi syarat bantuan pemerintah seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Ada kasus di mana seorang ibu terpaksa meminjam dari pinjol karena anaknya tidak mendapat KIP, meski kondisi ekonomi keluarga pas-pasan," kata Desy. Ia menekankan bahwa dukungan dari lingkungan yang sehat sangat penting untuk mencegah hal ini. Komunitas BGK, dengan pertemuan rutin di ruang terbuka hijau, menjadi tempat bagi para anggota untuk melepas penat tanpa beban finansial atau sosial.

Desy menambahkan, pertemanan yang tulus dan jauh dari budaya pamer dapat menjadi "alarm" alami bagi mereka yang rentan terjerat pinjol. "Lingkungan yang positif membantu anggota berpikir ulang sebelum mengambil pinjol hanya untuk validasi sosial," tegasnya.