Banjir Bekasi Rusak 114 Sekolah; Pemkot Berkomitmen Pulihkan Proses Belajar Mengajar
Banjir Bekasi Rusak 114 Sekolah; Pemkot Berkomitmen Pulihkan Proses Belajar Mengajar
Bencana banjir yang melanda Kota Bekasi beberapa waktu lalu telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada sektor pendidikan. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, melaporkan bahwa sebanyak 114 sekolah di wilayahnya mengalami kerusakan akibat terendam banjir, dengan tingkat kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat. Kerusakan tersebut meliputi berbagai fasilitas sekolah, yang mengganggu kelancaran proses belajar mengajar. Akibatnya, sejumlah sekolah terpaksa diliburkan sementara untuk melakukan pembersihan dan perbaikan pascabanjir.
Pemerintah Kota Bekasi (Pemkot Bekasi) bergerak cepat merespon situasi darurat ini. Bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti telah disalurkan langsung ke sekolah-sekolah yang terdampak. Bantuan tersebut diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan dan pemulihan fasilitas sekolah yang rusak. Pemkot Bekasi juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan perbaikan di setiap sekolah dan memastikan proses belajar mengajar dapat kembali normal secepatnya. Prioritas utama adalah memastikan seluruh sekolah dapat kembali beroperasi dengan baik, sehingga anak-anak dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan berarti.
Meskipun sebagian sekolah mengalami kerusakan yang cukup parah, Pemkot Bekasi memastikan komitmennya untuk mengembalikan kondisi sekolah agar siap untuk penyelenggaraan ujian yang dijadwalkan pada 11 Maret 2025. Hal ini disampaikan Wali Kota Tri Adhianto setelah menerima arahan dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pentingnya pelaksanaan ujian sesuai jadwal. Pemkot Bekasi akan terus melakukan monitoring ketat untuk memastikan tidak ada sekolah yang terhambat dalam pelaksanaan ujian tersebut. Upaya percepatan perbaikan dan pemulihan infrastruktur sekolah menjadi fokus utama agar semua sekolah siap menyelenggarakan ujian nasional tepat waktu.
Langkah-langkah yang diambil Pemkot Bekasi meliputi:
- Penyaluran bantuan: Bantuan dari Kemendikbudristek telah disalurkan untuk perbaikan fasilitas sekolah.
- Pembersihan sekolah: Sekolah-sekolah yang terdampak banjir diliburkan sementara untuk pembersihan dan perbaikan.
- Perbaikan fasilitas: Perbaikan fasilitas sekolah dilakukan dengan prioritas untuk memastikan kelancaran ujian pada 11 Maret 2025.
- Monitoring berkelanjutan: Pemkot Bekasi secara aktif memantau perkembangan perbaikan di setiap sekolah.
- Koordinasi dengan Kemendikbudristek: Kerjasama erat dengan Kemendikbudristek untuk memastikan proses pemulihan berjalan lancar.
Pemulihan pascabencana banjir di sektor pendidikan menjadi fokus utama Pemkot Bekasi. Kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat membantu meminimalisir dampak negatif banjir terhadap proses belajar mengajar dan masa depan anak-anak di Kota Bekasi.