Mengubah Limbah Tekstil Menjadi Harapan: Perjuangan Aldy dalam Clothes for Charity

Rivaldi Pranata, atau yang akrab disapa Aldy, memandang baju bekas bukan sekadar barang tak terpakai, melainkan aset berharga yang mampu mengubah nasib banyak orang. Setiap harinya, pria ini bersama tim Clothes for Charity bekerja keras mengelola donasi pakaian bekas dari berbagai penjuru negeri. Proses yang meliputi pengumpulan, penyortiran, hingga penjualan ini tak hanya mengurangi limbah tekstil, tetapi juga menjadi sumber pendanaan bagi pendidikan anak-anak kurang mampu.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang kegiatan Aldy dan Clothes for Charity:

  • Volume Donasi: Setiap hari, tim ini menerima sekitar 150 kg baju bekas yang siap diproses.
  • Dampak Sosial: Hasil penjualan donasi digunakan untuk membiayai pendidikan lebih dari 300 anak setiap bulannya, termasuk beberapa yang berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi.
  • Visi Lingkungan: Aldy menyoroti pentingnya mengurangi limbah tekstil, yang merupakan salah satu penyumbang terbesar polusi lingkungan setelah plastik.

Aldy mengungkapkan bahwa motivasinya berasal dari nilai-nilai agama dan keinginan untuk berkontribusi bagi sesama. "Saya terinspirasi oleh hadis yang menyebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," ujarnya. Meski menghadapi tantangan seperti intimidasi dari preman lokal, Aldy tetap teguh menjalankan misinya. Ia percaya bahwa setiap baju bekas yang dikelola dengan baik adalah "emas" yang mampu memberikan masa depan cerah bagi anak-anak marginal.

Ke depan, Aldy berencana untuk memperluas jaringan Clothes for Charity dengan membuka cabang-cabang baru. "Kami ingin lebih banyak orang yang terlibat dalam kebaikan ini," tandasnya. Dengan semangat fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan), ia berharap inisiatif ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan.