Lima Remaja di Jambi Ditahan Terkait Perusakan Masjid Akibat Eskalasi 'Perang Sarung'

Lima Remaja di Jambi Ditahan Terkait Perusakan Masjid Akibat Eskalasi 'Perang Sarung'

Kejadian yang bermula dari aksi 'perang sarung' di Kota Jambi berujung pada penangkapan lima remaja dan perusakan Masjid Istiqomah di Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar. Insiden yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, pukul 00.15 WIB, ini menandai eskalasi kekerasan yang meresahkan yang berawal dari kegiatan yang awalnya dianggap sebagai permainan anak muda.

Menurut keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Manang Soebeti, yang diwawancarai di Polsek Pasar pada Kamis, 6 Maret 2025, permainan 'perang sarung' yang semula hanya sekadar kegiatan anak muda, justru berujung pada konfrontasi yang melibatkan senjata tajam. Perseteruan antar kelompok remaja yang dipicu ejekan dan provokasi tersebut, berkembang menjadi aksi kekerasan yang mengakibatkan kerusakan pada Masjid Istiqomah. Para remaja yang terlibat, diduga merupakan anggota geng motor, dengan sengaja menyerang kelompok lain di sekitar masjid dengan menggunakan batu dan senjata tajam, menyebabkan kerusakan pada bagian bangunan masjid.

"Awalnya hanya perang sarung, sebuah permainan anak-anak, namun karena ejekan dan provokasi yang terjadi, akhirnya memicu emosi dan berujung pada penggunaan senjata tajam," ujar Kombes Pol Manang Soebeti menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah berhasil mengamankan lima orang pelaku yang diduga terlibat langsung dalam aksi perusakan tersebut. Kelima remaja tersebut kini telah ditahan dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Polisi menegaskan tidak akan menoleransi aksi kekerasan yang dilakukan oleh geng motor, terlebih jika melibatkan senjata tajam dan mengakibatkan kerusakan fasilitas umum, termasuk tempat ibadah. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak-anak mereka. Peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah anak-anak terlibat dalam aksi kekerasan dan kenakalan remaja sangat krusial.

Kombes Pol Manang Soebeti menghimbau kepada seluruh orang tua untuk lebih proaktif dalam mendidik dan mengawasi anak-anaknya. Pencegahan dini terhadap potensi kenakalan remaja dan keterlibatan dalam geng motor sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat. Pihak kepolisian juga akan meningkatkan patroli dan penindakan terhadap aksi-aksi serupa untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait kasus ini:

  • Peristiwa bermula dari ‘perang sarung’ yang berujung konfrontasi antar kelompok remaja.
  • Lima remaja diamankan polisi atas dugaan perusakan Masjid Istiqomah.
  • Para remaja diduga anggota geng motor dan membawa senjata tajam.
  • Kerusakan terjadi pada bagian bangunan masjid akibat lemparan batu dan penyerangan.
  • Polisi menghimbau orang tua agar lebih aktif mengawasi dan mendidik anak-anaknya.
  • Aparat penegak hukum menegaskan akan memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku.

Kasus ini menjadi cerminan pentingnya pengawasan dan pendidikan karakter anak muda, agar permainan yang awalnya terkesan ringan tidak berujung pada tindakan kriminal dan merugikan masyarakat. Harapannya, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik orang tua, lingkungan, maupun pihak berwajib, untuk mencegah aksi-aksi kekerasan serupa di masa mendatang.