Kebakaran Pabrik Garmen di Bogor Ungkap Kelalaian Sistem Keamanan

Bogor – Sebuah insiden kebakaran besar melanda pabrik garmen PT Agung Cipta Indah di Kecamatan Bogor Selatan pada Minggu (13/4/2025) malam, mengungkap sejumlah kelemahan dalam sistem keamanan dan mitigasi bencana. Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, yang langsung meninjau lokasi kejadian, menemukan beberapa pelanggaran prosedur keselamatan yang berpotensi memperparah situasi.

Salah satu temuan krusial adalah ruang penyimpanan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang terkunci, menghambat upaya pemadaman awal oleh petugas keamanan. "APAR seharusnya mudah diakses, terutama dalam situasi darurat. Namun, di sini justru disimpan di ruangan terkunci," tegas Dedie. Selain itu, fasilitas keselamatan standar seperti sprinkler, hydrant, dan jalur evakuasi yang memadai juga tidak terpenuhi.

Berikut beberapa poin temuan Wali Kota: - APAR tidak tersedia di area terbuka, seluruhnya disimpan di ruang tertutup. - Tidak ada sistem pemadam otomatis seperti sprinkler. - Mitigasi bencana tidak dilakukan secara berkala. - Jalur evakuasi tidak jelas.

PT Agung Cipta Indah merupakan perusahaan ekspor yang mendapat fasilitas Kawasan Berikat dari Kementerian Keuangan. Kebakaran ini mengakibatkan pembatalan pengiriman barang ekspor yang rencananya dilakukan pekan depan. Api diduga berasal dari arus pendek listrik setelah terdengar ledakan di gardu listrik sekitar pukul 14.20 WIB. Hingga pukul 19.35 WIB, upaya pemadaman masih berlangsung dengan melibatkan belasan unit pemadam kebakaran dari wilayah Bogor. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.