Ekspor Perdana Minyak Nilam Aceh ke Eropa via Jalur Udara

Banda Aceh – Provinsi Aceh mencatat sejarah baru dengan keberhasilan ekspor perdana minyak nilam ke pasar Eropa melalui jalur udara. Pengiriman perdana ini dilakukan dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, menuju Paris, Perancis, pada Minggu (13/4/2025). Komoditas unggulan tersebut merupakan hasil olahan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala yang dikirim bekerja sama dengan PT U Green Aromatic International dan Garuda Indonesia.

Pemerintah Kota Banda Aceh menyambut baik pencapaian ini sebagai langkah strategis dalam mengembalikan kejayaan nilam Aceh di kancah global. Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengungkapkan bahwa ekspor langsung dari Aceh tanpa transit di Medan menjadi bukti kemajuan infrastruktur dan logistik daerah. "Ini adalah momentum penting bagi Aceh untuk memperkuat posisinya sebagai penghasil minyak nilam berkualitas dunia," tegas Illiza. Pemerintah juga berkomitmen mendukung hilirisasi produk turunan nilam, seperti parfum dan kosmetik, melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi dan pelaku industri.

Dampak Positif bagi Ekonomi Lokal - Akselerasi waktu pengiriman dari 30 hari (jalur laut) menjadi 2 hari (jalur udara). - Efisiensi proses ekspor dengan penyelesaian dokumen di Banda Aceh. - Potensi peningkatan permintaan pasar Eropa terhadap produk berbahan dasar nilam.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, menambahkan bahwa penggunaan transportasi udara membuka peluang ekspor komoditas lain dengan nilai ekonomi tinggi. "Ini menjadi model baru untuk mendorong daya saing produk Aceh di pasar internasional," jelasnya. Ekspor perdana ini mengangkut lebih dari 1 ton minyak nilam dengan rute Banda Aceh-Jakarta-Amsterdam-Paris, menandai babak baru dalam perdagangan global provinsi tersebut.