Mentan Zulhas Serap Gabah Petani Ngawi Rp40 Juta, Dorong Kemandirian Pangan Nasional

Mentan Zulhas Serap Gabah Petani Ngawi Rp40 Juta, Dorong Kemandirian Pangan Nasional

Dalam rangkaian acara "Demi Indonesia Mandiri Pangan 2025" di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), tidak hanya memimpin panen raya, tetapi juga secara langsung menyerap hasil panen petani setempat. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong kemandirian pangan nasional. Acara yang digagas kolaborasi antara detikcom, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Pemerintah Kabupaten Ngawi, para petani, dan Bulog ini, diharapkan mampu menjadi momentum penting dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan.

Sebelum memulai panen raya, Zulhas bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, serta sejumlah pejabat lainnya, mengikuti tradisi methil. Tradisi lokal yang sarat makna ini merupakan ritual yang biasa dilakukan oleh para petani sebelum memanen hasil pertanian mereka sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa untuk keberhasilan panen. Prosesi methil yang dijalani bersama petani ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghargai kearifan lokal dan memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.

Puncak acara ditandai dengan panen raya yang dipimpin langsung oleh Mentan Zulhas. Usai panen, Zulhas melakukan transaksi langsung dengan salah seorang petani bernama Supriyanto di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur. Dalam transaksi tersebut, Zulhas membeli gabah petani tersebut senilai lebih dari Rp 40 juta, dengan total volume gabah yang dibeli mencapai hampir 7 ton. Supriyanto mengungkapkan rasa syukur dan optimismenya atas harga gabah yang stabil dan bahkan mengalami kenaikan menjadi Rp 6.500 per kilogram. Kenaikan harga ini dinilai sangat menguntungkan bagi petani, terlebih di tengah kondisi cuaca ekstrem yang kerap kali mengancam hasil panen.

Supriyanto juga menuturkan bahwa stabilitas harga gabah yang terjadi saat ini merupakan sebuah kemajuan yang signifikan. Ia menghubungkan hal ini dengan kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, yang dinilai berhasil menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani. Menurutnya, sebelum tahun ini, harga gabah kerap berada di bawah Rp 6.500 per kilogram, sehingga transaksi dengan harga tersebut memberikan keuntungan yang cukup signifikan baik bagi petani maupun tengkulak.

Kegiatan ini menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam membangun sistem pertanian yang berkelanjutan dan berkeadilan. Pembelian gabah langsung dari petani oleh Mentan Zulhas, bukan hanya membantu meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menjadi bukti nyata dukungan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan menjamin ketersediaan bahan pangan pokok di tingkat nasional. Kolaborasi multi pihak yang terlibat dalam acara ini menandakan pentingnya sinergi dan kerja sama dalam upaya mencapai ketahanan dan kemandirian pangan.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk meningkatkan kerjasama antara pemerintah, petani dan pihak swasta dalam upaya menjaga stabilitas pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.