Tupperware Akhiri Operasi di Indonesia Setelah Tiga Dekade Berkontribusi

Tupperware Brands Corporation, produsen wadah penyimpanan makanan legendaris asal Amerika Serikat, secara resmi menghentikan operasionalnya di Indonesia setelah 33 tahun berkiprah. Kebijakan ini mulai berlaku efektif per 31 Januari 2025, sebagai bagian dari restrukturisasi global perusahaan.

Melalui pernyataan resmi di akun Instagram @tupperwareid, perusahaan menyampaikan keputusan ini diambil setelah pertimbangan matang. "Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pelanggan setia selama lebih dari tiga dekade. Tupperware bangga menjadi bagian dari ritual dapur dan tradisi keluarga Indonesia," demikian bunyi pengumuman tersebut.

Earl Silas Tupper, sang pendiri, adalah seorang innovator di bidang material plastik. Berikut tonggak sejarah penting dalam perjalanan Tupperware:

  • 1907: Lahirnya Earl Tupper di Massachusetts
  • 1938: Pendirian Earl S Tupper Company
  • 1946: Peluncuran produk ikonik Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler
  • 1992: Ekspansi bisnis ke Indonesia

Konsep wadah kedap udara yang diusung Tupperware revolusioner di masanya. Produk ini menjawab kebutuhan praktis rumah tangga pasca Perang Dunia II dengan solusi:

  1. Pengawetan makanan lebih lama
  2. Pengurangan limbah pangan
  3. Efisiensi penyimpanan dapur

Saat ini, kepemilikan Tupperware telah tersebar melalui mekanisme saham publik. Data Nasdaq menunjukkan:

  • 82 institusi memegang saham perusahaan
  • 23.46% kepemilikan oleh investor institusional
  • Nilai portofolio mencapai US$6 juta

Penutupan operasi di Indonesia menandai babak akhir dari perusahaan yang pernah menjadi simbol inovasi rumah tangga ini di Asia Tenggara. Kebijakan ini berdampak pada seluruh jaringan distribusi dan mitra bisnis Tupperware di tanah air.