Bripka Fahmi Ardi: Dedikasi Seorang Polisi untuk Pendidikan dan Kesejahteraan Anak Yatim di Cilegon

Sejak lebih dari satu dekade lalu, Bripka Fahmi Ardi, seorang bintara Binmas Polsek Kawasan Pelabuhan Merak, telah menunjukkan komitmennya dalam membina anak-anak yatim melalui Yayasan Suy Al-Kahfi di Cilegon, Banten. Tidak hanya memberikan santunan rutin, yayasan ini juga berkembang menjadi pusat pendidikan dan kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar.

Awal Mula dan Perkembangan Yayasan

Yayasan Suy Al-Kahfi didirikan pada 6 September 2013 dengan fokus awal pada pemberian santunan mingguan kepada 220 anak yatim dari empat kecamatan di Cilegon. Dana yang dikumpulkan berasal dari donatur, dengan transparansi laporan keuangan yang ketat. "Setiap donasi dipertanggungjawabkan secara detail kepada masyarakat," tegas Fahmi. Selain santunan tunai, yayasan juga memberikan bantuan sembako dan program THR khusus anak yatim menjelang Lebaran.

Ekspansi ke Bidang Pendidikan

Seiring waktu, yayasan ini tidak hanya berfokus pada bantuan material, tetapi juga memperluas layanannya ke sektor pendidikan. Fahmi memulai program pendidikan formal seperti Raudhatul Athfal dan TPQ yang terafiliasi dengan Kementerian Agama. "Kami ingin memastikan anak-anak yatim mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa biaya," ujarnya. Fasilitas ini didukung oleh pembangunan gedung yayasan yang dibantu oleh warga setempat.

Kegiatan Keagamaan dan Sosial

Yayasan Suy Al-Kahfi juga aktif menyelenggarakan kegiatan keagamaan, termasuk: - Pengajian majelis taklim setiap Rabu sore dan malam Senin. - Acara tahunan Maulid Akbar dengan pembagian 1.000 paket sembako. - Program beasiswa untuk anak putus sekolah.

Dede Muhtadin, pengurus DKM Raudhatul Jannah, mengapresiasi kontribusi Fahmi: "Dampaknya sangat luas, mulai dari tingkat lingkungan hingga kecamatan. Beliau tidak hanya membantu finansial, tetapi juga memastikan masa depan anak-anak terbangun melalui pendidikan."

Dukungan Masyarakat dan Pengakuan

Kiprah Fahmi tidak luput dari perhatian. Ia diusulkan sebagai kandidat Hoegeng Awards 2025, sebuah penghargaan untuk aparat yang berdedikasi tinggi dalam pelayanan masyarakat. Masyarakat setempat menggambarkannya sebagai sosok yang "peduli terhadap kaum tidak mampu dan anak putus sekolah."