Komisi X DPR Dukung Revitalisasi Penjurusan IPA-IPS di SMA dengan Pendampingan Konseling Sejak Dini

Anggota Komisi X DPR Mendukung Pengembalian Sistem Penjurusan di SMA
Ledia Hanifah, anggota Komisi X DPR, menyatakan dukungannya terhadap rencana Kementerian Pendidikan untuk menghidupkan kembali sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA. Menurutnya, langkah ini merupakan respons alami terhadap kebutuhan pendidikan yang berorientasi pada minat dan bakat siswa. "Penjurusan di SMA adalah hal yang wajar, asalkan diimbangi dengan pendampingan konseling yang matang sejak jenjang pendidikan dasar," tegas Ledia dalam pernyataan resminya.

Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Sejak SD
Ledia menekankan perlunya layanan bimbingan konseling (BK) yang dimulai sejak sekolah dasar. Tujuannya adalah untuk memastikan siswa tidak hanya memilih jurusan berdasarkan tren atau gengsi, tetapi berdasarkan pemahaman mendalam tentang minat dan potensi diri. "Dengan pendampingan sejak dini, siswa akan lebih siap menentukan pilihan jurusan di SMA yang sesuai dengan aspirasi karier mereka," ujarnya.

Tantangan Menurunnya Minat Siswa terhadap Sains
Ledia juga mengungkapkan keprihatinannya atas menurunnya minat siswa Indonesia terhadap bidang sains dan teknologi. Data dari Kementerian Pendidikan Tinggi menunjukkan penurunan signifikan, khususnya dalam mata pelajaran fisika. "Kita membutuhkan lebih banyak insinyur dan teknisi untuk mendukung visi ketahanan pangan nasional. Revitalisasi penjurusan IPA bisa menjadi solusi," jelasnya.

Rekomendasi untuk Guru BK dan Persiapan Karier Siswa
Berikut adalah beberapa rekomendasi yang diajukan Ledia untuk memperkuat sistem pendidikan:
- Pendampingan Guru BK sejak SD: Membantu siswa membangun kepercayaan diri dan mengenali minat karier.
- Penguatan Kurikulum Sains: Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA untuk menarik minat siswa.
- Kolaborasi dengan Industri: Memastikan jurusan di SMA relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Ledia menegaskan bahwa penjurusan di SMA harus menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan. "Dengan pendekatan yang terstruktur, siswa akan lebih siap menentukan jalan karier mereka," tutupnya.